Internasional

Rusia Usir Wartawan Belanda Atas “Pelanggaran Administratif”

INDOPOSCO.ID – Otoritas Rusia telah mengusir seorang wartawan surat kabar Belanda Volkskrant atas alasan yang bersangkutan melakukan “pelanggaran administratif”, ujar koran tersebut, Kamis (4/11/2021).

Pengusiran terhadap jurnalis media Barat itu merupakan yang kedua kalinya dilakukan Pemerintah Rusia dalam 3 bulan ini. Otoritas Rusia mencabut izin wartawan Volkskrant, Tom Vennink, dan melarangnya kembali ke negara itu hingga Januari 2025, menurut laporan surat kabar itu.

Vennink diberi tahu pada Senin (1/11/2021) bahwa ia diberi waktu 3 hari untuk keluar dari Rusia.
“Jadi saya siapkan tas-tas saya dan meninggalkan Rusia kemarin. Saya tidak melihat ada alasan kenapa otoritas Rusia menargetkan saya, atau surat kabar saya,” ujar Vennink seperti dikutip Antara, Jumat (5/11/2021).

Kementerian Luar Negeri Belanda menyatakan menyesalkan keputusan Moskow itu. “Belanda tidak bisa menerima bahwa seorang wartawan dipaksa meninggalkan negara tersebut,” ujar Menlu Belanda Ben Knapen.

Baca Juga: Pesawat Rusia Terbakar Usai Mendarat Darurat di Siberia

Vennink, yang telah bekerja dari Rusia sejak 2015, mengatakan alasan resmi yang ia terima soal pengusiran itu dikaitkan dengan pelanggaran-pelanggaran lama. Di antara pelanggaran yang disebutkan adalah denda pada 2019 karena ia tidak mendaftarkan alamat rumahnya, juga karena ia pada 2020 mengunjungi sebuah provinsi tanpa meminta izin.

“Kesalahan-kesalahan administratif inilah yang menjadi alasan Kementerian Luar Negeri membuat keputusan berupa larangan masuk bagi warga Belanda tersebut, sepenuhnya sesuai dengan aturan hukum Rusia,” ungkap seorang pejabat Kemlu Rusia, seperti dikutip kantor berita TASS ketika ia menyebutkan kejadian pada 2019 dan 2020.

Sebelumnya, Rusia juga pada Agustus mengusir wartawan BBC Sarah Rainsford, yang selamanya tidak diizinkan masuk lagi ke negara itu. Rainsford merupakan salah satu dari 2 wartawan televisi berbahasa Inggris tersebut yang bertugas di Moskow.

Hubungan Belanda dan Rusia dalam tahun-tahun belakangan ini diwarnai dengan beberapa masalah politik yang sensitif. Di antara permasalahan tersebut adalah penembakan jatuh pesawat Malaysia Airlines MH17 pada 2014 di wilayah Ukraina yang dipahami oleh pasukan separatis dukungan Rusia.

Pengadilan di Belanda sedang berjalan terhadap 3 warga Rusia dan satu warga Ukraina, yang disidangkan tanpa kehadiran mereka. Keempat orang itu didakwa ikut serta dalam serangan rudal yang mengenai MH17 di udara. Moskow telah menyangkal dakwaan Belanda bahwa pihaknya mempunyai keterlibatan dalam kejadian maut MH17. (mg4)

Back to top button