Militer AS Minta Maaf Soal Serangan Drone

INDOPOSCO.ID – Pasukan Militer Amerika Serikat menyampaikan permintaan maaf akibat serangan pesawat nirawak (drone) yang dilakukannya di Kabul pada Agustus lalu. Sebab serangan itu telah menewaskan 10 warga sipil, termasuk tujuh anak-anak. Militer AS menyebut serangan drone itu sebagai kesalahan tragis.
Pentagon – markas besar Departemen Pertahanan AS – sebelumnya mengungkapkan bahwa serangan pada 29 Agustus ditargetkan pada seorang pengebom bunuh diri ISIS, yang menjadi ancaman bagi pasukan negara-negara asing pimpinan AS.
Kepala Komando Pusat AS Jenderal Frank McKenzie, mengatakan bahwa saat itu dirinya yakin serangan drone tersebut berhasil menghadang ancaman yang mengintai pasukan yang berada di bandara. “Penyelidikan kami sekarang menyimpulkan bahwa serangan itu adalah kesalahan yang tragis,” kata McKenzie seperti dikutip Antara, Selasa (21/9/2021).
Dia mengatakan dirinya beranggapan bahwa orang-orang yang terbunuh itu kemungkinan bukan anggota cabang ISIS, ISIS-Khorasan, ataupun ancaman bagi pasukan AS. Pentagon sedang mempertimbangkan untuk memberikan kompensasi.
Terbunuhnya warga sipil, dalam serangan yang dilakukan oleh pesawat nirawak dari luar Afghanistan, menimbulkan pertanyaan tentang masa depan serangan kontra terorisme AS di negara itu. Pengumpulan informasi intelijen di sana terhenti sejak pasukan AS ditarik dari Afghanistan pada Agustus.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan serangan pesawat tak berawak itu menewaskan seseorang bernama Ahmadi, yang bekerja dalam organisasi nirlaba Nutrition and Education International.
“Kami sekarang tahu bahwa tidak ada hubungan antara Ahmadi dan ISIS-Khorasan. Kegiatannya pada hari itu sama sekali tidak berbahaya dan sama sekali tidak terkait dengan ancaman yang kami yakini dan akan kami hadapi. Kami minta maaf, dan kami akan berusaha untuk belajar dari kesalahan mengerikan ini,” kata Austin. (wib)