Qatar: Mengisolasi Taliban Bisa Makin Guncang Afghanistan

INDOPOSCO.ID – Qatar pada Selasa (31/8) memperingatkan kalau memencilkan Taliban dapat menimbulkan ketidakstabilan lebih lanjut serta mendesak negara-negara untuk terlibat dengan gerakan Islam garis keras untuk mengatasi masalah keamanan serta sosial ekonomi di Afghanistan.
“Kalau kita mulai menentukan syarat- syarat serta menghentikan kontak ini, kita berarti membiarkan ada kekosongan, serta pertanyaannya adalah, siapa yang akan mengisi kekosongan ini?,” tutur Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani di Doha, bersama mitranya dari Jerman, Menlu Heiko Maas, Rabu (1/9).
Negara Teluk Arab yang bersekutu dengan AS itu sudah muncul sebagai teman bicara utama untuk Taliban, setelah menjadi tuan rumah kantor politik bagi kelompok itu sejak 2013.
Tidak ada negara yang mengakui Taliban sebagai pemerintah Afghanistan setelah kelompok itu merebut Kabul pada 14 Agustus.
Banyak negara Barat telah mendesak kelompok itu untuk membentuk pemerintahan yang inklusif serta menghormati hak asasi manusia.
“Kita percaya kalau, tanpa keterlibatan, kita tidak dapat mencapai kemajuan nyata di bidang keamanan ataupun di bidang sosial ekonomi,” tutur Sheikh Mohammed.
Beliau menambahkan kalau mengakui Taliban sebagai pemerintah bukanlah prioritas.
Menteri Luar Negeri Jerman Maas menjelaskan kepada reporter kalau pemerintahnya bersedia membantu Afghanistan, namun ada syarat-syarat tertentu untuk mendapatkan bantuan internasional.
Taliban, yang telah mengadakan pembicaraan dengan anggota pemerintah Afghanistan sebelumnya dan warga sipil lainnya, menjelaskan mereka akan segera mengumumkan susunan lengkap kabinet.
Sheikh Mohammed menjelaskan kelompok itu sudah membuktikan keterbukaan terhadap gagasan soal pemerintah yang inklusif.
Taliban dikenal dengan aturan yang keras dari 1996 sampai 2001. Pada masa itu, mereka memaksakan penerapan pemahaman garis keras soal hukum Islam. Mereka juga menindas perempuan, termasuk melarang perempuan belajar serta bekerja.
Taliban telah berusaha untuk meredakan kekhawatiran dengan menyatakan komitmen bahwa pihaknya akan menghormati hak-hak individu.
Taliban juga menegaskan kalau, di bawah pemerintahan kelompoknya, perempuan akan dapat belajar dan bekerja.
Sheikh Mohammed menjelaskan mengisolasi Taliban selama pemerintahan terakhir mereka 20 tahun lalu menyebabkan situasi seperti saat ini muncul.
Sejak Taliban merebut Kabul, telah terjadi “keterlibatan luar biasa” dalam evakuasi serta kontraterorisme, yang memberikan” hasil positif,” tuturnya.
Sheikh Mohammed menambahkan kalau pembicaraan tentang bantuan Qatar untuk menjalankan bandara Kabul sedang berlangsung serta tidak ada keputusan soal itu.
Sementara itu Maas mengatakan, “Tidak ada jalan untuk menghindar dari pembicaraan dengan Taliban.”
Beliau menambahkan kalau masyarakat internasional tidak boleh membiarkan ketidakstabilan berlangsung di Afghanistan. (mg2)
Sumber: Reuters
Dikutip dari: Antara