Internasional

Korut Diduga Mulai Operasikan Reaktor Nuklir

INDOPOSCO.ID – Korea Utara tampaknya telah mengoperasikan sebuah reaktor nuklir yang selama ini dipercaya memproduksi plutonium buat senjata nuklir, tutur pengawas atom PBB dalam laporan tahunannya.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tidak memiliki akses ke Korut sejak Pyongyang mengusir para pengawasnya pada 2009. Negara itu kemudian meneruskan program senjata nuklirnya serta segera melanjutkan pengujian nuklir.

Uji coba nuklir Korut terakhir dilakukan pada 2017.

IAEA saat ini memantau Korut dari jauh, sebagian besar lewat citra satelit.

“Tidak ada indikasi pengoperasian reaktor dari awal Desember 2018 sampai awal Juli 2021,” ucap laporan IAEA mengenai reaktor berkapasitas 5 megawatt( MW) di Yongbyon, sebuah kompleks yang menjadi pusat pengembangan nuklir Korut, Senin (30/8).

“Akan tetapi, sejak awal Juli 2021, ada beberapa indikasi, termasuk keluarnya air pendingin, yang sejalan dengan pengoperasian reaktor.” tulis IAEA.

IAEA menerbitkan laporan tahunan yang diunggah secara daring tanpa pengumuman, sebelum menggelar pertemuan dengan negara- negara anggotanya.

Laporan terakhir diterbitkan pada Jumat.

Pada Juni IAEA menjelaskan ada indikasi mengenai kemungkinan pekerjaan pemrosesan ulang di Yongbyon untuk memisahkan plutonium dari bahan bakar reaktor bekas yang dapat digunakan dalam senjata nuklir.

Laporan pada Jumat menjelaskan durasi pekerjaan yang terlihat dari pertengahan Februari sampai awal Juli membuktikan adanya penanganan sekelompok penuh bahan bakar bekas.

Durasi selama 5 bulan itu kontras dengan waktu yang lebih singkat untuk mengolah limbah.

“Indikasi baru tentang pengoperasian reaktor 5MW (e) serta Laboratorium (Pengolahan Ulang) Radiokimia itu sangat meresahkan,” tutur IAEA.

Laporan itu menyebut ada indikasi “dalam rentang durasi tertentu” bahwa apa yang diduga sebagai pabrik pengayaan uranium di Yongbyon tidak dioperasikan.

Ada pula indikasi mengenai aktivitas penambangan serta konsentrasi di tambang uranium dan pabrik di Pyongsan, tutur laporan itu. (mg2)

Back to top button