Mahatir Minta Malaysia Tunda Pembukaan Sekolah

INDOPOSCO.ID – Mantan Perdana Menteri Malaysia yang juga pendiri Partai Pejuang, Mahathir Mohamad, meminta pemerintah baru tidak membuka sekolah pada 1 September 2021 karena situasi Covid-19 yang belum membaik.
“Partai Pejuang telah mengkaji secara mendalam berkenaan pembukaan sekolah. Hasilnya adalah kita berpendapat sekolah tidak boleh dibuka dalam waktu terdekat. Kita meminta pada pemerintah baru agar pembukaan sekolah ditunda hingga wabah Covid-19 reda,” tuturnya melalui blog di Kuala Lumpur, Senin (23/8).
Dalam satu kajian yang dibuat oleh majalah The Economist, Inggris terdapat pernyataan seperti berikut: “Consider our Index worst performer, Malaysia” atau “Pertimbangkan kinerja terburuk Indeks kita, Malaysia”.
“Index ini menilai prestasi semua negara di dunia dan Malaysia merupakan yang terburuk sekali, bukan India, bukan Indonesia, bukan Filipina namun Malaysia,” tuturnya.
Ini menunjukkan betapa tindakan-tindakan yang diambil oleh pemerintah Perikatan Nasional, walaupun berkuasa tanpa batasan undang- undang serta konstitusi karena proklamasi darurat gagal mengawal wabah Covid-19.
“Keadaan penularan di Malaysia amatlah buruk. Apabila sekolah dibuka guru, murid serta ibu bapa akan terdampak pada penularan secara besar-besaran. Kita usul pengajaran di semua tingkatan dibuat melalui Televisi,” tuturnya.
Melalui artikelnya Mahathir menjelaskan cara pengajaran melalui Televisi mudah saja.
Pertama, guru yang terbaik di Malaysia ditugaskan untuk mengajar lewat Televisi kemudian mereka akan mengajar seperti biasa di depan Televisi yang akan disiarkan melalui Televisi di rumah.
Kedua, setiap tingkatan akan diajar oleh guru yang terbaik untuk tingkatan tersebut.
Ketiga, pengajaran boleh direkam oleh guru serta murid dan diulang berkali- kali untuk menelaah di rumah.
Keempat, satu panel guru perlu diadakan bagi tiap 10 sekolah serta tingkatan kemudian mereka akan menjawab pertanyaan oleh murid di kawasan mereka melalui telefon.
Kelima, orang tua diminta menentukan anak mengikuti pengajaran di Televisi.
Keenam, ada banyak stasiun Televisi untuk menyiarkan pengajaran guru untuk tiap tingkatan serta setiap stasiun Televisi akan digunakan untuk satu tingkatan.
Ketujuh, di rumah mungkin ada hanya satu Televisi kemudian apabila banyak anak di tingkatan yang berlainan, sukar semua anak mengikut pelajaran di beberapa tingkatan untuk ini Televisi kecil bisa digunakan yang dibatasi kepada menerima siaran saja.
Kedelapan, di belakang guru akan diadakan papan hitam atau putih untuk guru menulis atau melukis.
Kesembilan, meja diadakan di depan guru untuk demonstrasi yang diperlukan.
“Dengan cara ini semua murid akan menikmati pengajaran guru yang terbaik di seluruh negara. Apabila wabah Covid-19 tidak lagi mengancam barulah sekolah dibuka. Cara mengajar perlu dikaji semula untuk menggunakan manfaat teknologi moderen,” tuturnya. (mg2)