Internasional

Tiongkok Bantah Keterlibatan Beijing di Kudeta Militer Myanmar

INDOPOSCO.ID – Duta Besar Tiongkok untuk Myanmar Chen Hai menepis rumor yang beredar di media sosial tentang keterlibatan negaranya dalam kudeta militer Myanmar dengan menyebutnya “benar-benar tidak masuk akal”.

Dalam wawancara dengan media lokal yang diunggah dalam laman Facebook kedutaan seperti dikutip Antara, Selasa (23/2/2021), Chen mengatakan bahwa Tiongkok mempertahankan “hubungan baik” dengan militer maupun pemerintah sipil yang berkuasa sebelumnya. Ia menambahkan bahwa gejolak politik di Myanmar saat ini “sama sekali bukan yang ingin dilihat oleh Tiongkok”.

Beberapa unjuk rasa terhadap kudeta yang menarik ratusan ribu orang turun ke jalan dalam beberapa hari terakhir telah terjadi di luar Kedutaan Besar Tiongkok di Yangon, dan pengunjuk rasa menuduh Beijing mendukung junta militer.

Duta besar itu menyebut rumor yang beredar di internet tentang pesawat yang membawa personel teknis dan pasukan Tiongkok ke Myanmar adalah tidak masuk akal, dan mengatakan bahwa pesawat itu merupakan penerbangan kargo reguler yang mengekspor barang seperti makanan laut.

Dia mengatakan Tiongkok “tidak diberitahu sebelumnya tentang perubahan politik di Myanmar” dan berharap “semua hal berjalan dengan baik di Myanmar, daripada menjadi tidak stabil atau bahkan jatuh ke dalam kekacauan.”

“Banyak negara dalam transisi mengatasi kesulitan dan tantangan melalui upaya mereka sendiri, dan mengeksplorasi jalur pembangunan yang sesuai dengan keadaan mereka sendiri,” kata Chen.

Tiongkok secara tradisional memang dicurigai mendukung negara ini karena memiliki kepentingan ekonomi dan strategis yang signifikan. Bahkan dalam berbagai kesempatan, Tiongkok cenderung mendukung posisi Myanmar melawan kritik Barat. Ketika negara-negara Barat mengutuk keras kudeta 1 Februari, Tiongkok lebih berhati-hati dan menekankan pada pentingnya stabilitas.

Tiongkok tetap menyetujui pernyataan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyerukan pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan tahanan lainnya, dan menyuarakan keprihatinan atas keadaan darurat itu. (wib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button