Indonesia Jadi Negara Mitra Terlama Hannover Messe

INDOPOSCO.ID – Indonesia menjadi negara mitra pameran terlama pameran Hannover Messe. Pameran yang sedianya digelar 2020 lalu ini, diputuskan akan kembali digelar 12 – 16 April 2021 mendatang.
Duetsche Messe AG (DMAG), selaku penyelenggara pameran, memberikan kesempatan kepada Indonesia untuk dua kali menjadi negara mitra. Di tahun 2021 untuk pameran dalam platform digital, dan tahun 2023 dalam platform langsung.
Dubes RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno dalam rilisnya yang diterima INDOPOSCO, Jumat (5/2/2021) menyebutkan bahwa setidaknya keterikatan Indonesia dengan pameran ini berlangsung selama lima tahun.
“Tahun 2018 kita mulai diskusi untuk pemilihan Indonesia sebagai negara mitra. Tahun 2019 kita resmi serah terima dan mulai melakukan berbagai persiapan dan road show untuk publikasi pameran, tahun 2020 kita sudah siap untuk menyelenggarakan pameran secara fisik. Dan akhirnya di 2021 ini kita akan menjadi partner untuk pameran yang pertama kalinya dilangsungkan secara digital. Ini akan terus berlanjut sampai 2023 nanti“, ujar Oegroseno pada acara Hannover Messe Preview, Rabu (3/2/2021) lalu.
Acara ini merupakan publikasi DMAG terkait agenda dan potensi besar yang ditawarkan selama penyelenggaraan pameran pada April mendatang. Selain Dubes Oegroseno, acara Hannover Messe Preview ini juga menghadirkan beberapa pembicara, di antaranya Jochen Köckler (CEO DMAG), dan sejumlah board member perusahaan besar seperti dari Harting, Emerson, Festo, Weidmüller, KUKA AG, Pepperl Fusch, Huawei, Amazone Web Service, dan banyak lainnya.
Dalam sambutannya, Dubes Oegreseno menegaskan, bahwa Indonesia memiliki potensi besar menjadi negara mitra dalam dual platform di 2021 dan 2023. Meski kondisi ekonomi memburuk hampir di semua negara termasuk Indonesia, namun setidaknya ada tiga angka ekonomi yang menarik. Pertama, digital ekonomi Indonesia meningkat sekitar 11% dari tahun sebelumnya. Tahun 2019 digital ekonomi Indonesia mencapai USD 40 milyar dan tahun 2020 sebesar 44 milyar, 25% di antara penambahan tersebut berasal dari sektor kesehatan.
Kedua, dalam kondisi resesi, angka ekspor Indonesia lebih tinggi jika dibandingkan pada bulan yang sama di tahun 2013. Ketiga adalah angka Investasi di Indonesia yang meningkat terutama untuk investasi domestik. Selama masa pandemi, Indonesia memperoleh enam belas komitmen investasi terutama untuk pengalihan dan diversifikasi.
Oegroseno juga mengatakan, indikasi-indikasi tersebut menjadi modal bagi Indonesia untuk pengembangan ekonominya. Meski pameran Hannover Messe diselenggarakan dalam platform digital di 2021 ini, namun tidak akan mengurangi fungsinya. Hannover Messe tetap menjadi penyambung pengembangan investasi domestik dan global. Indonesia juga memiliki ribuan pelaku start up yang siap bekerja sama dengan mitranya dari berbagai negara. Indonesia siap bekerja dalam kemitraan global maupun bilateral.
Secara khusus, Dubes menyampaikan rencana pengembangan kerja sama bilateral dengan Jerman. “Di depan para media saat ini, saya ingin sampaikan bahwa Indonesia siap menawarkan lahan untuk menjadi Pusat Kawasan Industri Jerman di Indonesia. Kita sudah siapkan lahan sekitar 100 hektare. Beberapa insentif lain juga sudah disiapkan terutama untuk pengembangan sektor otomasi dan inovasi digital Jerman di Indonesia”, jelasnya.
CEO DMAG Jochen Köckler menyampaikan keyakinannya terhadap potensi besar Indonesia. Keinginan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara mitra di 2021 dan 2023 adalah bentuk nyata dari hal itu. Köckler menjelaskan bahwa meski dalam masa pandemi seperti saat ini, teknologi industri tetap menjadi platform sentral bagi inovasi dan solusi transformasi industri. (wib)