Headline

Kemenag Sebut Bus Shalawat untuk Jemaah Haji Dilengkapi GPS dan Fasilitas Modern

INDOPOSCO.ID – Kementerian Agama (Kemenag) menegaskan bahwa layanan transportasi bus shalawat yang digunakan untuk mengantar jemaah haji Indonesia dari hotel ke Masjidil Haram di Makkah telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang keselamatan dan kenyamanan.

Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag, Akhmad Fauzin dalam konferensi pers yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, menyampaikan bahwa seluruh armada bus telah menggunakan sistem pelacakan GPS yang terhubung langsung dengan sistem pelaporan digital Kemenag. Hal ini memungkinkan pemantauan pergerakan bus secara real-time.

“Angkutan antarkota menggunakan bus berusia maksimal lima tahun yang berkapasitas 42 penumpang, dilengkapi pendingin udara yang berfungsi secara baik, tombol darurat pembuka pintu, dan GPS yang terintegrasi dengan sistem pelaporan digital,” kata Fauzin seperti dikutip ANTARA, Minggu (11/5/2025).

Fauzin juga memastikan bus shalawat dilengkapi dengan kursi dan fasilitas yang ramah lansia serta penyandang disabilitas.

“Setiap bus juga menyediakan kotak kesehatan, toilet, kotak pendingin, serta air minum kemasan 330 ml per jemaah. Bus akan siaga di depan hotel satu jam sebelum keberangkatan dalam kondisi bersih dan siap jalan,” ucapnya.

Ia juga menegaskan seluruh layanan tersebut telah termasuk dalam Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH), dengan para sopir yang telah dibayar resmi, sehingga jemaah tidak diperkenankan memberikan tip.

Terdapat sedikitnya 32 bus shalawat dengan spesifikasi ramah bagi pengguna kursi roda, penyandang disabilitas, dan jemaah berkebutuhan khusus lainnya.

Bus didesain khusus dengan low deck (lantai rendah) agar bisa dilewati kursi roda, serta pada bagian dalam juga disiapkan tempat khusus untuk menyimpan kursi roda.

Jemaah haji Indonesia yang tinggal di wilayah Syisah dan Raudhah (Makkah), akan menggunakan terminal Syib Amir, sedangkan jemaah yang tinggal di wilayah Jarwal, akan menggunakan terminal Jabal Ka’bah. Kemudian, jemaah yang tinggal di wilayah Misfalah akan menggunakan terminal Ajyad.

Tahun ini, PPIH bekerja sama dengan lima perusahaan otobus dalam penyiapan layanan bus shalawat. Lima perusahaan itu adalah Abu Sarhad, Dallah, Durrat Al Munawwara, Mawakeb Al Khair, dan Rawahel Al Mashaer. (rmn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button