Blackout di Bali Hambat Upaya Pemerintah Dorong Penggunaan Mobil Listrik ?

INDOPOSCO.ID – Pemerintah berupaya mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Hal itu bertujuan mempercepat transisi dari kendaraan bertenaga bahan bakar fosil ke kendaraan listrik. Namun, masih menghadapi kendala, salah satunya blackout atau mati listrik massal.
Seperti halnya terjadi di Bali yang mengalami blackout beberapa waktu lalu. Listrik mati itu diduga gangguan PLTU Celukan Bawang Unit 2 di Buleleng, sehingga pasokan listrik terpaksa terhenti.
Padahal wilayah Bali telah menerapkan penggunaan kendaraan listrik, khususnya di daerah wisata dan oleh aparat pemerintahan. Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Bali juga aktif mendorong hal tersebut, termasuk mendukung kebijakan pemerintah dan edukasi kepada masyarakat.
Menurut Ketua MTI Bali I Made Rai Ridartha, setiap kendaraan listrik sangat bergantung dengan PLN sebagai pengelola listrik milik negara. Kondisi blackout membuat kendaraan listrik tidak bisa bergerak.
“Kita sekarang sedang mendorong orang menggunakan kendaraan listrik, pasokannya mengambil dari PLN. Jika kejadian seperti kemarin tentu kendaraan-kendaraan yang sudah hampir habis baterainya, tidak bisa melakukan charge,” kata Rai Ridartha kepada INDPOSCO melalui telepon, Jakarta, Sabtu (10/5/2025).
Namun, pemadaman listrik secara massal di suatu wilayah dianggapnya peristiwa yang tak terduga. Meski PLN tidak menyampaikan informasi lebih dulu kepada masyarakat Bali sebelum terjadi blackout.
Maka menurutnya, kondisi mati listrik tidak menjadi kendala dalam menggalakkan penggunaan kendaraan listrik. Masyarakat tetap masih bisa memiliki kendaraan ramah lingkungan itu.
“Kita berharap bukan itu menjadi penghambat siapapun, yang ingin membeli atau memiliki kendaraan listrik karena ini sifatnya force majeure. Force majeure tidak berlangsung lama,” ujar Rai Ridartha.
Berkaca kejadian blackout di Bali beberapa waktu lalu, semua pihak terutama pemerintah wajib melakukan perbaikan menyeluruh. Seperti pemeliharaan rutin dan teratur PLTU membantu mencegah kerusakan dan mengurangi risiko gangguan produksi listrik.
“Oleh sebab itu, tentu dari sisi penyedia PLN sudah mengevaluasi dan akhirnya sudah menemukan langkah-langkah ketika nanti terjadi lagi kemungkinan itu,” imbuh Rai Ridartha. Blackout di Bali terjadi pada, Jumat (2/5/2025) sore waktu setempat. Esok paginya pasokan listrik terkendali. (dan)