Headline

Waspada Jumlah Pengangguran di Indonesia Naik Imbas Perang Tarif Dagang

INDOPOSCO.ID – Perang dagang melalui pengenaan tarif tinggi antara Amerika Serikat dan China telah menimbulkan ketidakpastian dan menyebabkan peningkatan pengangguran. Sebab, kondisi tersebut membuat pelaku ekonomi lebih berhati-hati berinvestasi, sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi.

Menurut data yang dikantongi Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) RI Immanuel Ebenezer Gerungan, jumlah masyarakat yang tidak bekerja angkanya lebih dari dari 7 juta orang, sebelum memanasnya perang dagang.

“Kalau tidak salah 7,48 juta katanya. Ya, itu kan sebelum perang tarif,” kata Noel sapaan karibnya di Jakarta dikutip, Jumat (2/5/2025).

Kondisinya bisa saja bertambah selama perang tarif impor antara Amerika Serikat dengan China belum mereda. Namun, ia tidak memberi data detail soal jumlah pengangguran terdampak kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump itu.

“Mungkin bisa jadi menambah ya, usai mencuat perang tarif,” ujar politikus Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu.

Pemerintah telah mengirimkan delegasi untuk berkomunikasi dan negoisasi dengan pejabat Amerika Serikat terkait tarif impor resiprokal. Di sisi lain, pemerintah melalui Kementerian Ketenegakerjaan telah melakukan sidak ke perusahaan yang menahan ijazah. Tujuannya mencegah angka pengangguran.

Pemerintah pusat maupun daerah, telah turun tangan untuk mengatasi kasus penahanan ijazah oleh perusahaan. Tindakan tersebut dianggap sebagai pelanggaran hak pekerja dan tidak memiliki dasar hukum yang kuat dalam hubungan kerja.

“Yang paling penting gini, karena kita lagi sekarang fokus, saya khususnya di Kementerian Ketenagakerjaan lagi fokus bagaimana kawan-kawan yang ijazahnya ditahan,” tutur Noel.

“Kita akan melakukan tindakan hukum, upaya hukum. Akan mempidanakan siapapun pelaku usaha yang melakukan penahanan ijazah,” tambahnya. (dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button