Polri Bilang Tidak Ada Masalah Soal Penguntitan Jampidsus, Pakar: Tindakan Tutupi Peristiwa

INDOPOSCO.ID – Pakar intelijen dan keamanan dari Universitas Indonesia (UI) Stanislaus Riyanta menilai, sikap Kepolisian Indonesia (Polri) merespons soal penguntitan anggota Densus 88 Antiteror terhadap Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Febrie Adriansyah terkesan menyembunyikan sesuatu yang sebenarnya.
“Hal ini tidak bisa ditutup atau dianggap selesai dengan penjelasan “tidak ada masalah”. Ini justru akan dibaca oleh publik sebagai tindakan menutupi suatu peristiwa,” kata Stanislaus kepada INDOPOS.CO.ID melalui gawai, Jakarta, Kamis (30/5/2024).
Menurutnya, di era keterbukaan informasi sangat wajar masyarakat ingin mengetahui kejadian yang sebenarnya terkait pembututan tersebut.
“Publik yang sudah tau kejadian itu tentu akan bentanya-tanya dan menuntut penjelasan yang masuk akal, saya kira itu wajar di era saat ini yang terbuka,” ujar Stanislaus.
Bisa saja Polri mempunyai pertimbangan lain dalam penanganan kejadian tersebut. Sehingga terkesan normatif pernyataannya. Namun, kejadian serupa tidak boleh terulang di masa mendatang.
“Walaupun jika terus diungkit dan dipertanyakan akan mengarah pada kegaduhan dan hal yang kontraprodiktif tatapi memang perlu suatu respon agar peristiwa tersebut tidak terjadi lagi,” ucap Stanislaus.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho telah membenarkan soal penguntitan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Ardiansyah yang dilakukan anggota Densus 88. Kejadian itu terjadi di sebuah restoran kawasan Cipete, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
“Jadi memang benar ada anggota yang diamankan di Kejaksaan Agung,” ucap Sandi terpisah di Jakarta siang tadi.
Ia mengemukakan, personel Densus 88 Antiteror itu telah diperiksa Divisi Pengamanan Internal (Paminal) Propam Polri. Hasil pemeriksaannya tidak ada persoalan yang serius.
“Sudah dijemput Paminal dan sudah diperiksa oleh Divpropam. Kami mendapat informasi, bahwa anggota tersebut sudah diperiksa dan tidak ada masalah,” tutur Sandi. (dan)