Dahnil Anzar Tegas Sebut Prabowo Belum Tentukan Jumlah Kementerian

INDOPOSCO.ID – Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menegaskan bahwa saat ini belum ada penentuan jumlah kementerian maupun sosok yang akan mengisi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.
Hal itu diutarakan Dahnil dalam menjawab polemik terkait adanya rencana kabinet “super gemuk” sebanyak 41 kementerian nantinya.
“Pak Prabowo sampai dengan detik ini belum ada keputusan menambah atau mengurangi jumlah kursi Kementerian dari yang ada saat ini (Kabinet Jokowi),” kata Dahnil saat dihubungi Indopos.co.id , Minggu (12/5/2024).
Ia menjelaskan, saat ini yang masih dilakukan oleh Prabowo, selaku presiden terpilih 2024 adalah melakukan tahapan menyesuaikan visi misi dan program yang akan diselaraskan dengan nomenklatur kabinet mendatang.
“Dalam tahapan itu artinya Bapak Prabowo ingin memastikan semua program-program beliau di akomodir dan bisa diakselerasi melalui kementerian-kementerian yang ada,” ucapnya.
“Istilah dalam bahasanya itu, ya Bapak Prabowo mengikuti kaidah struktur follow goals atau kita menetapkan dulu visi tujuan kita. Yaitu ingin menyelesaikan masalah apa, kemudian baru di institusionalisasikan melalui kementerian-kementerian,” sambungnya.
Setelah itu, katanya, baru akan ditentukan jumlah dan sosok yang akan mengisi jabatan tersebut.
“Jadi, siapa orangnya yang tepat duduk di Kementerian ini, Kementerian A,B, C dan sebagainya belum ditentukan sama sekali,” tegasnya.
Dia pun menjelaskan bahwa Prabowo terus berupaya merangkul berbagai kelompok buat bekerja sama untuk bangsa, tetapi tidak semuanya akan dilibatkan dalam pemerintahan.
“Dalam konteks safari kemudian silahturahmi Pak Prabowo ke partai politik, ke tokoh, itu tidak selalu harus dimaknai merangkul kemudian berada di dalam kabinet, merangkul iya, tapi berada di dalam satu kabinet itu belum tentu,” kata Dahnil.
Dahnil menyampaikan, jika Prabowo mengajak sejumlah parpol di luar koalisi untuk bergabung tentu dengan syarat sudah ditetapkan.
Syarat-syarat itu, kata Dahnil, adalah integritas, kompetensi, dan sepakat dengan visi dan jalan pembangunan yang sudah dirancang Prabowo.
“Pak Prabowo tentu punya syarat, tidak membuka pintu begitu saja kemudian berada di dalam,” ujar Dahnil memungkasi. (dil)