Komandan Hamas Ibrahim Biari Tewas Akibat Serangan Udara Pasukan Pertahanan Israel

INDOPOSCO.ID – Komandan Batalyon Jabaliya Pusat Hamas, Ibrahim Biari tewas akibat serangan udara pasukan pertahanan Israel atau Israel Defense Forces (IDF).
Militer Israel mengatakan mereka menargetkan seorang komandan Hamas dalam serangan terhadap sebuah kamp pengungsi di Gaza yang menewaskan puluhan orang. Bangunan apartemen di kamp pengungsi Jabaliya, di Gaza rata dengan tanah akibat serangan udara tersebut.
Biari adalah salah satu pemimpin pembantaian di Israel pada 7 Oktober 2023 dan juga menjadi pemimpin utama operasi tempur Hamas sejak pasukan Israel memasuki Gaza , kata juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari.
Menurut para pejabat di Rumah Sakit Indonesia di Gaza, lebih dari 50 warga Palestina tewas dan 150 lainnya luka-luka dalam serangan udara Israel.
“Beberapa waktu yang lalu, jet tempur IDF, yang bertindak berdasarkan intelijen ISA, membunuh Ibrahim Biari, Komandan Batalyon Jabaliya Pusat Hamas. Biari adalah salah satu pemimpin yang bertanggung jawab mengirimkan operasi teroris ‘Nukbha’ ke Israel untuk melakukan serangan teror yang mematikan pada tanggal 7 Oktober,” ungkap IDF dalam sebuah pernyataan dikutip Sky News, Rabu (1/11/2023).
Laksamana Muda Hagari mengatakan dalam konferensi pers bahwa penargetan gedung perkantoran tempat Biari bermarkas menyebabkan runtuhnya bangunan lainnya.
Berbicara dalam bahasa Ibrani, Laksamana Muda Hagari mengatakan: “Tujuan dari infrastruktur itu adalah untuk melakukan kegiatan teroris melawan pasukan kami. Seluruh infrastruktur runtuh dan banyak teroris terbunuh.”
“Teroris Hamas terus menggunakan penduduk sipil sebagai tameng manusia dengan sengaja dan dengan cara yang sangat kejam dan brutal,” tambahnya.
Laksamana Muda Hagari mengatakan Israel akan terus beroperasi dengan kekuatan penuh di Kota Gaza dan berulang kali menyerukan kepada orang-orang di wilayah Palestina untuk pindah ke selatan.
Hal ini terjadi setelah Israel mengatakan pasukannya menyerang orang-orang bersenjata Hamas di dalam jaringan terowongan luas kelompok militan tersebut di bawah Gaza.
Setelah penyelamatan pertama sandera yang ditahan oleh Hamas berhasil, pasukan Israel tampaknya terus bergerak maju ke wilayah tersebut.
Hamas sejauh ini telah membebaskan empat warga sipil dari 240 sandera yang menurut Israel mereka tangkap dalam serangan kelompok militan tersebut pada 7 Oktober dan banyak yang diperkirakan ditahan di jaringan terowongan.
Laksamana Muda Hagari mengatakan militer Israel mengerahkan segala upaya untuk membawa pulang semua sandera.
Sementara itu, IDF telah merilis rekaman yang diklaim menunjukkan operasi daratnya di Gaza, sementara Hamas membagikan video yang konon menunjukkan para pejuangnya bentrok dengan pasukan Israel.
Laksamana Muda Hagari juga mengatakan Israel telah mencegat rudal yang diluncurkan dari wilayah Laut Merah di Israel. Dia mengatakan intersepsi tersebut menandai penggunaan pertama sistem pertahanan udara Arrow selama perang dengan Hamas.
Rudal tersebut ditujukan ke kota paling selatan Israel, Eilat, dan diyakini diluncurkan oleh kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman, menurut laporan media Israel. (dam)