Pengamat: Marwah DPR RI Ternoda Saat Uji Kepatutan dan Kelayakan Calon Panglima TNI

INDOPOSCO.ID – Komisi I DPR RI mengenakan kostum ala militer saat melakukan uji kepatutan dan kelayakan calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Sabtu (6/11/2021).
Pengamat Komunikasi Politik M Jamiluddin Ritonga menuturkan, penggunaan kostum ala militer oleh Komisi I sangat disayangkan. Mengingat DPR RI lembaga politik representasi sipil.
“Karena itu, tak sepatutnya Komisi I DPR RI dalam acara resmi di Gedung DPR RI mengenakan kostum militer,” ujar M Jamiluddin Ritonga melalui gawai, Senin (8/11/2021).
Baca Juga : Komisi I DPR Gelar Verifikasi Faktual Calon Panglima TNI
Menurut dia, kesan menghormati dan empati terhadap Andika Perkasa juga tidak beralasan. Sebab, dalam pertemuan itu agendanya uji kepatutan dan kelayakan di mana Komisi I harus menguji kelayakan Andika Perkasa menjadi Panglima TNI.
“Seharusnya anggota Komisi I mengenakan simbol-simbol DPR RI, bukan militer,” tegasnya.
Ia menilai, marwah DPR RI sudah tidak dijaga saat uji kepatutan dan kelayakan calon panglima TNI. Anggota Komisi I berlomba-lomba ingin selfi bersama Andika Perkasa.
Baca Juga : Andika Janji Satukan 3 Matra Dalam Operasi Bersama dan Pengamanan Perbatasan
“Perilaku seperti ini sangat tidak pantas bila dilihat dari fungsi DPR RI, khususnya fungsi pengawasan,” ucapnya.
Dikatakan dia, anggota DPR RI terkesan bukan melakukan uji kepatutan dan kelayakan. Mereka justru terkesan sedang bertemu fans berat, sehingga berlomba-lomba minta foto bersama.
“Jadi, anggota Komisi I tampaknya larut dan menyatu dengan Andika Perkasa. Sekat-sekat yang seharusnya ada dalam uji kepatutan dan kelayakan hilang dengan sendirinya,” ujarnya.
Karena itu, masih ujar Jamiluddin, kesungguhan anggota Komisi I dalam melakukan uji kepatutaan dan kelayakan patut dipertanyakan. Mereka justru terkesan temu fans daripada melakukan uji kepatutan dan kelayakan.
“Hal memalukan seperti itu tentu tidak boleh terulang lagi. Setiap anggota DPR RI seharusnya tahu fungsinya sehingga dapat menjaga sikap dan perilakunya,” katanya. (nas)