Suara Azan Ada yang Mengeluhkan, Ini Sikap Wagub DKI

INDOPOSCO.IDWakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menanggapi laporan kantor berita media asing yang menyoroti volume suara azan melalui pengeras suara di Jakarta.

Ia menyatakan, bahwa hal tersebut tak perlu dipermasalahkan karena Indonesia sebagai negara mayoritas penduduk Islam terbesar di dunia sudah sangat wajar mengumandangkan azan.

“Jadi tidak usah dipermasalahkan, jadi segera bisa disampaikan bahwa ini adalah Indonesia yang mayoritas muslim. Warganya setiap jam salat selalu ada panggilan untuk salat,” kata Riza di Jakarta, Kamis (14/10/2021).

Tentu para takmir masjid juga mengerti batasan agar suara azan tak mengganggu pemeluk agama lain. “Orang takmir, majelis, semua juga mengerti batasan-batasan, saya kira itu tidak masalah,” cetus Riza.

Ia meminta semua pihak menghormati ajaran semua agama, termasuk Islam. Azan merupakan panggilan ibadah yang dilakukan umat Islam setiap lima kali dalam sehari.

“Azan itu kan memang panggilan salat dan ibadah, tentu kita harus hormati semua agama yang ada di Indonesia,” ujar Riza.

Kantor berita Prancis, AFP, menerbitkan artikel berjudul ‘Piety or noise nuisance? Indonesia tackles call to prayer volume backlash’ atau ‘Ketakwaan atau gangguan kebisingan? Indonesia mengatasi reaksi volume azan’.

Laporan itu disampaikan melalui wawancara dengan wanita Muslim bernama Rina. Nama tersebut adalah samaran, tempat tinggal Rina atas dasar keamanan juga dirahasiakan.

Artikel itu berisikan keluhan seorang warga pinggiran Jakarta atas volume suara azan lewat pengeras suara (speaker) eksternal yang kencang dan bersahut-sahutan. Laporan itu kemudian dikutip oleh media-media asing. (dan)

Exit mobile version