Headline

Ini 3 Motif Tindakan Terorisme versi Kepala BNPT

INDOPOSCO.ID – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar menjelaskan 3 motif tindakan terorisme di Indonesia dalam rapat dengar pendapat( RDP) bersama Komisi III DPR di Gedung Senanyan, Jakarta, Rabu (15/9/2021).

“Tiga motif yang diamanatkan dalam undang-undang yakni ideologi, politik dan gangguan keamanan,” tutur Boy seperti dikutip Antara.

Boy menjelaskan terkait Ideologi, para teroris tidak mengangkat Ideologi Pancasila, tetapi merujuk ideologi yang mereka yakini sendiri dengan karakter intoleran, kekerasan, melegalkan segala cara dan bahkan bisa mengkafirkan orang lain.

“Politiknya ingin berkuasa atau ingin merebut kekuasaan bahkan dengan cara kekerasan kepada orang-orang yang tidak sejalan dengan mereka, bahkan mereka bisa melawan negara,” ucap Boy.

Sementara terkait kendala keamanan, bisa dilatarbelakangi motif balas dendam atau motif ekonomi yang kemudian terperangkap pada perkara terorisme, karena melakukan dengan cara-cara kekerasan.

Boy memeragakan tindakan kelompok kriminal bersenjata di Papua, dimana secara ideologi tidak cocok dengan Pancasila, karena mereka ingin merdeka. Secara politik mereka ingin menjadi negara sendiri. Sementara untuk kendala keamanan, di mana banyak sekali masyarakat awam yang ditembak dan meninggal dunia.

Boy menjelaskan, ketika pemerintah mengelompokkan tindakan KKB di Papua sebagai entitas atau orang yang melakukan tindakan terorisme, itu memantapkan langkah- langkah hukum terhadap aksi mereka.

“Kalau menempatkan mereka sebagai jaringan teroris, BNPT bisa melaksanakan program pencegahan atau kontra radikalisasi,” ujar mantan Kapolda Banten ini.

Boy menegaskan radikalisasi oleh KKB di Papua dilakukan secara sistematis dan dibantu mitra dari luar negeri. Mereka juga mempropagandakan misinformasi, sehingga harus dilakukan kontra radikalisasi sesuai dengan UU terorisme

“Kalau ada warga yang cinta NKRI kita harus rangkul dan pupuk mereka. Jangan sampai orang Papua, lebih percaya pada propaganda melawan pemerintah,” kata Boy.

Sejumlah anggota Komisi III DPR mengapresiasi pernyataan Kepala BNPT Boy Rafli Amar yang mengatakan terorisme tidak ada kaitannya sama sekali dengan agama. “Terorisme tidak ada kaitannya sama sekali dengan agama, itu sangat baik dan membuat masyarakat tidak saling curiga,” uja anggota DPR, Johan Budi.

Perihal senada di informasikan anggota DPR Habiburokhman, dimana tindakan radikalisme atau terorisme tidak ada kaitannya agama sebagai sebuah pemahaman yang final.

Politisi Partai Gerindra itu meminta BNPT melakukan pemetaan yang jelas terkait sumber- sumber radikalisme di Indonesia. “Sehingga tidak ada lagi yang mempersepsikan agama dengan radikalisme dan terorisme,” harap Habib. (mg4/wib)

Back to top button