Dua Kader Terseret Korupsi, Pengamat: Ketum Partai Golkar Harus Tegas

INDOPOSCO.ID – Penetapan Alex Noerdin sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) tidak akan menurunkan elektabiltas Partai Golkar. Akan tetapi bisa menurunkan elektabilitas orang yang melakukan korupsi.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Pengamat Politik Dedi Kurnia Syah melalui gawai, Kamis (16/9/2021).
Namun, dikatakan Dedi, pada kasus kader Partai Golkar Azis Syamsuddin dan Alex Noerdin yang tersandera kasus dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor) tidak akan berpengaruh pada perolehan suara di 2024 nanti.
“Tetapi, isu korupsi bisa dimainkan oleh lawan politik sebagai bagian propaganda mereka. Meskipun tidak bisa mempengaruhi publik secara signifikan,” katanya.
Sebab, dikatakan dia, sebelumnya partai besar seperti PDI Perjuangan dan Partai Demokrat yang pernah digoyang kasus korupsi tetap tidak berpengaruh pada perolehan suara mereka pada pemilu sebelumnya.
“Isu ini (dugaan korupsi Azis Syamsuddin dan Alex Noerdin) sangat menganggu pada tokoh partai Golkar yang maju di 2024 nanti,” ujarnya.
“Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bisa dianggap tidak tegas dalam upaya pemberantasan korupsi terutama di internal partai,” imbuhnya.
Ia menyarankan, kepada Ketum Partai Golkar harus menyatakan sikap politik mengecam tindakan korupsi oleh kader Golkar dan memberikan sanksi tegas kepada mereka. Kemudian secara cepat melakukan tindakan PAW (pergantian antar waktu) kepada Azis Syamsuddin dan Alex Noerdin.
“Ini untuk menyelamatkan partai dan Ketum Golkar memang benar-benar konsen terhadap upaya pemberantasan korupsi,” katanya.
“Langkah itu juga dilakukan oleh Partai Demokrat, Pak SBY secara tegas menyatakan, bahwa Demokrat tidak mengambil kesempatan yang korup di dalam Demokrat. Dan ini berhasil, sehingga Partai Demokrat tetap survive (Bertahan),” imbuhnya. (nas)