Potensi Pasar Digital Indonesia 2025 Capai Rp 1.700 Triliun

INDOPOSCO.ID – Deputi UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman menjelaskan potensi pasar digital Indonesia tahun 2025 mencapai 124 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.700 triliun.
“Jadi cukup besar pasarnya, serta penggunaan e-commerce yang tertinggi di Asia Tenggara yaitu Indonesia,” jelas Hanung seperti dikutip Antara, Kamis (26/8/2021).
Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan tahun 2021, jumlah transaksi e-commerce di tahun 2020 mencapai Rp266 triliun. Sedangkan, sampai triwulan II tahun 2021, jumlah transaksi e-commerce telah mencapai 186,8 triliun atau bertambah 63,4 persen.
“Kita perkirakan, tahun 2021 pertumbuhannya bisa di atas Rp 400 triliun,” sebutnya.
Jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang onboarding dalam ekosistem digital juga disebut telah mencapai 15,3 juta atau 23,9 persen dari jumlah UMKM, naik 7,3 juta selama endemi Covid-19
Tidak hanya itu, dia menguraikan beberapa tantangan ke depan merupakan persaingan usaha yang tidak sehat, keamanan siber, literasi digital, dan industri teknologi informasi komunikasi yang masih didominasi produk impor.
Karenanya, Kemenkop-UKM dikatakan berupaya mendorong para pelaku UMKM agar bisa masuk ke dalam sistem ekosistem digital melalui penguatan kapasitas serta daya saing Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM), seperti EDUKUKM atau semacam e- learning, webinar sparc campus, kakak asuh UMKM, pendampingan Gerakan Indonesia Bersama (GEBER) UMKM serta Inkubator Usaha.
Pihaknya juga menyiapkan SMESCO sebagai Center Of Excellence UMKM dengan beberapa strategi, yaitu Smesco Labo sebagai laboratorium eksplorasi dan riset UMKM masa depan, kurasi produk melalui Sparc Trade, akses dan pendampingan UKM ekspor di BNI Xpora, pendampingan melalui Kakak Asuh UMKM, Sparc Campus, hingga kerja sama dengan asosiasi pendamping UMKM.
Tidak hanya itu inovasi dukungan logistik melalui fulfillment center (konsolidasi pemrosesan logistik produk UMKM), factory sharing melalui cloud kitchen, dan Siren. id.
“Melalui Center Of Excellence UMKM SMESCO diharapkan dapat menjawab beberapa permasalahan seperti perluasan pasar, bahan baku, sumber daya manusia, analisis data, serta logistik. Saya berharap sinergi serta kerja sama terus dilakukan antara kementerian atau lembaga, SMESCO, pemerintah daerah, BUMN, swasta serta seluruh stakeholder sehingga dapat melahirkan UMKM unggul di masa depan,” tutur dia.
Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata menyatakan pihaknya memetakan pertumbuhan platform digital seperti e- commerce, ride hailing, serta pembayaran digital, telah membawa Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar serta tercepat di ASEAN kurun dua tahun ini.
Lebih lanjut, dijelaskan kalau SMESCO telah menuntaskan 5 pilar pendekatan percepatan pemulihan ekonomi mikro, yakni platform digital menjangkau pelanggan, menjangkau pemasok, back office, analytic data, dan untuk logistik. (mg2/wib)