Pengamat: Pengecatan Pesawat Presiden, Bukti Pemimpin Tidak Peka

INDOPOSCO.ID – Pengamat Komunikasi Politik M. Jamiluddin Ritonga mengatakan, kritik terhadap perubahan warna pesawat kepresidenan sangat beralasan. Sebab, di masa sulit seperti ini pemerintah seolah tak tahu skala perioritas.
“Semua sepakat, saat ini seharusnya perhatian sepenuhnya pada penanganan Covid-19. Termasuk tentunya alokasi anggaran semuanya diprioritaskan untuk penanganan Covid-19,” ujar M. Jamiluddin Ritonga melalui gawai, Kamis (5/8/2021).
Karena itu, menurut dia, sangat sulit dipahami kalau pemerintah masih sempat berpikir mengalokasikan anggaran untuk mengganti warna pesawat kepresidenan.
“Kalau anggaran untuk itu masih ada, sepatutnya dialokasikan untuk membantu sebagian rakyat yang sudah susah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ini yang seharusnya menjadi prioritas pemerintah,” terangnya.
Ia mengungkapkan, bagi rakyat miskin yang sudah susah untuk makan, akan tergores batinnya menyaksikan perubahan warna pesawat tersebut. Kepekaan terhadap kepedihan rakyat inilah yang terkesan sudah luntur di sebagian pimpinan negeri ini.
“Sense of crisis benar-benar sudah menjauh dari pimpinan negeri. Padahal, presiden Jokowi sudah berulang kali mengingatkan perihalnya penting sense of crisis di saat pandemi Covid-19,” imbuhnya.
Namun nyatanya, dikatakan dia, di Sekneg sendirin sense of crisis terkesan sudah tumpul. Tentu ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi presiden untuk menanamkan sense of crisis di lingkungan terdekatnya.
“Ini penting agar sense of crisis tidak hanya dijadikan slogan untuk menghibur rakyat,” tegasnya. (nas)