Penerapan PPKM Mikro Setengah Hati

INDOPOSCO.ID – Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama menegaskan, lonjakan kasus Covid-19 saat ini disebabkan oleh varian baru Covid-19. Kendati lonjakan Covid-19 disebabkan oleh beberapa faktor lainnya.
“Harus ada pembatasan mobilitas di hulu, ini pandemi,” kata Prof Tjandra Yoga Aditama dalam acara daring, Selasa (29/6/2021).
Dia tidak menyalahkan masyarakat yang masih melakukan mobilitas saat ini. Karena masih banyak perkantoran yang buka dan sekolah dan perguruan tinggi yang buka. Sementara pemerintah telah pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro.
“Jadi kalau memang itu 75 persen work from home (WFH), maka mobilitas di Sudirman tidak akan sama dengan waktu-waktu sebelumnya. Ini (PPKM) Mikro jelas tidak terjadi,” katanya.
Ia menegaskan, agar pelaksanaan PPKM Mikro bisa optimal, maka harus ada pengawasan ketat. “Bagaimana masyarakat bisa menjaga jarak, apabila harus dipaksa tetap bekerja,” ucapnya.
Lebih jauh dia mengungkapkan, dampak lonjakan kasus Covid-19 menyebabkan tenaga kesehatan (Nakes) kelelahan. Dan ini sangat berbahaya. Karena Nakes bisa rentan terpapar Covid-19 dan layanan kesehatan pun menurun.
“Kalau tenaga kesehatan sudah kewalahan, mereka kelelahan. Bagaimana 1 dokter harus melayani 50-100 pasien, jumlah ini jelas tidak normal. Pasti layanan kesehatannya akan terganggu,” terangnya.
“Dan apabila tenaga kesehatan sakit, maka layanan kesehatan akan terganggu bukan saja kepada pasien, tetapi juga kepada masyarakat,” imbuhnya.
Oleh karena, dikatakan Prof Tjandra, maka pemerintah harus menerapkan peraturan yang lebih ketat, misalnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Atau pemerintah lebih ketat mengawasi pelaksanaan PPKM Mikro.
“Ya harus konsisten kalau mau menerapkan PPKM Mikro, atau apalah kebijakan yang lebih ketat, seperti PSBB,” ungkapnya. (nas)