Penjalasan BMKG soal Gempa Guncang Kota Malang

INDOPOSCO.ID – Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, gempa yang mengguncang Kota Malang, Jawa Timur merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Ini kita perhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya,” ujar Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan, Sabtu (10/4/2021).
Ia menjelaskan, guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Turen V MMI. Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun. Dan ini dirasakan oleh masyarakat di Karangkates, Malang dan Blitar.
“IV MMI, bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. Ini dirasakan masyarakat di Kediri, Trenggalek, Jombang,” katanya.
Untuk III-IV MMI, masih ujar Bambang, terjadi di wilayah Nganjuk, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Yogyakarta, Lombok Barat, Mataram, Kuta, Jimbaran dan Denpasar. Getaran di III MMI dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
“Untuk wilayah Mojokerto, Klaten, Lombok Utara, Sumbawa, Tabanan, Klungkung, Banjarnegara II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang,” terangnya.
Ia menuturkan, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Sebelumnya, terjadi gempa pada Sabtu (10/4/2021) pukul 14.00.16 WIB di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa.
Hasil analisis BMKG dalam informasi pendahuluan menunjukkan gempabumi ini memiliki magnitudo M=6,7 kemudian diupdate menjadi magnitudo Mw=6,1. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 km arah Selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada kedalaman 80 km. (nas)