Waspada Keracunan Makanan, Kenali Gejala dan Lakukan Pertolongan Pertama dengan Tepat!

INDOPOSCO.ID – Kasus keracunan makanan massal kembali mencuat di berbagai daerah di Indonesia dalam beberapa waktu belakangan ini.
Banyak yang tak menyangka bahwa makanan yang terlihat lezat dan menggoda ternyata bisa membawa bahaya. Dari mual, muntah, hingga diare dan semuanya bisa terjadi hanya karena satu suapan saja.
Keracunan makanan terjadi saat seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi bakteri, virus, parasit, atau zat beracun.
Masalah ini bukan hanya soal rasa tidak nyaman di perut, bila tak ditangani dengan benar, bisa berujung pada kondisi serius bahkan mengancam nyawa.
Maka dari itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda awal keracunan makanan dan bagaimana memberikan pertolongan pertama yang tepat sebelum mendapatkan bantuan medis.
Apa Penyebab Keracunan Makanan?
Dikutip dari Siloam Hospitals, sumber keracunan makanan sendiri bisa beragam yakni seperti makanan yang disajikan dengan cara tak higienis, makanan basi, makanan mentah yang tidak dicuci bersih, atau makanan yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
Kuman seperti Salmonella, E. coli, Campylobacter, hingga Norovirus bisa berkembang biak dan menginfeksi tubuh. Uniknya, gejala keracunan makanan tak selalu muncul langsung setelah makan—kadang butuh waktu beberapa jam hingga hari.
Gejala Umum Keracunan Makanan: Jangan Dianggap Remeh
Beberapa gejala keracunan makanan yang perlu diwaspadai antara lain seperti mual dan muntah berulang, diare (kadang disertai darah), nyeri perut dan kram, sakit kepala, dan dehidrasi (mulut kering, pusing, lemas).
Jika gejala ini muncul beberapa jam setelah makan, ada kemungkinan besar tubuh sedang melawan racun dari makanan.
Langkah Pertolongan Pertama Sebelum ke Dokter
1. Jangan Panik, Fokus pada Cairan!
Gejala seperti muntah dan diare membuat tubuh cepat kehilangan cairan. Minum air putih sedikit demi sedikit, atau konsumsi cairan elektrolit seperti oralit. Ini penting untuk mencegah dehidrasi dan membantu tubuh membuang racun secara alami.
2. Hindari Berbaring Setelah Muntah
Posisikan tubuh duduk tegak saat mual dan muntah menyerang. Ini untuk mencegah makanan atau cairan masuk ke saluran pernapasan dan memicu sesak napas. Saat muntah, tundukkan kepala sedikit ke depan agar tak tersedak.
3. Makan Ringan, Jangan Paksa Perut
Setelah muntah mereda, beri perut waktu istirahat. Konsumsi makanan yang mudah dicerna seperti bubur, pisang, kentang rebus, atau roti tawar. Hindari makanan berlemak, pedas, asam, dan produk susu dulu ya!
4. Air Jahe: Obat Alami yang Aman
Air rebusan jahe hangat bisa membantu meredakan mual dan menghangatkan perut. Efek menenangkan dari jahe juga baik untuk sistem pencernaan yang sedang terganggu.
5. Jangan Asal Minum Obat
Obat antidiare atau antimuntah sebaiknya tidak dikonsumsi tanpa resep dokter, karena bisa menahan racun di dalam tubuh. Ingat, muntah dan diare adalah cara alami tubuh untuk mengeluarkan zat berbahaya.
6. Istirahat Total Itu Penting
Tubuh yang lemah akibat keracunan butuh waktu untuk pulih. Kurangi aktivitas fisik dan beristirahatlah sepenuhnya agar sistem imun bekerja maksimal.
7. Segera ke Dokter
Jika gejala tak kunjung membaik dalam 1–2 hari, atau muncul tanda-tanda serius seperti muntah terus-menerus hingga tak bisa makan/minum, muntah darah atau buang air besar berdarah, perut nyeri hebat, diare lebih dari 3 hari, tanda dehidrasi parah (mata cekung, lemas, jarang buang air kecil), dan gangguan saraf (kesemutan, lemah otot, penglihatan kabur) maka segera periksakan diri ke dokter. Jangan tunggu sampai kondisi makin buruk.
Mencegah Lebih Baik dari Mengobati
Keracunan makanan memang bisa terjadi kapan saja dan pada siapa saja. Tapi dengan langkah sederhana seperti memastikan makanan bersih, dimasak matang, dan tak melewati tanggal kedaluwarsa, risiko bisa ditekan semaksimal mungkin.
Ingat, waspada sejak awal lebih baik daripada menyesal kemudian. Jaga makanan, jaga kesehatan, dan jangan lupa simpan informasi ini untuk berjaga-jaga. Siapa tahu bisa menyelamatkan nyawa orang terdekat. (her)