Keputihan Berlebih Saat Puasa, Normal atau Tidak?

INDOPOSCO.ID – Secara medis, puasa tidak secara langsung menyebabkan keputihan bagi para wanita. Namun, perubahan pola makan, asupan cairan yang berkurang, dan perubahan hormon selama puasa dapat memengaruhi kondisi tubuh, termasuk keseimbangan mikroorganisme di area kewanitaan.
Keputihan yang normal memiliki ciri-ciri seperti berwarna bening atau putih susu, tidak berbau menyengat, dan tidak disertai rasa gatal atau nyeri.
Sebaliknya, jika keputihan berwarna kekuningan, kehijauan, atau kecokelatan dengan bau yang menyengat serta disertai rasa gatal atau perih, maka kondisi tersebut perlu diwaspadai. Keputihan abnormal bisa menjadi tanda adanya infeksi jamur, bakteri, atau parasit.
Keputihan adalah hal normal yang terjadi pada setiap wanita. Keluarnya cairan keputihan dari vagina menandakan bahwa seorang wanita sedang berada dalam siklus ovulasi, yaitu suatu proses ketika sel telur yang sudah matang dikeluarkan dari indung telur ke tuba falopi untuk dibuahi.
Namun, pada beberapa kasus, wanita mengeluhkan bahwa keluarnya cairan keputihan menjadi lebih sering saat sedang berpuasa.
Penyebab Keputihan Berlebih Saat Puasa
Dilansir dari Siloam Hospitals, berikut ini beberapa faktor yang dapat menyebabkan keputihan lebih sering muncul selama puasa:
– Perubahan Hormon : Pola makan dan tidur yang berubah dapat memengaruhi keseimbangan hormon estrogen dan progesteron, yang berperan dalam produksi cairan vagina.
– Dehidrasi : Asupan cairan yang kurang dapat menyebabkan vagina menjadi lebih kering, sehingga tubuh memproduksi lebih banyak cairan sebagai bentuk kompensasi.
– Stres dan Kelelahan : Puasa dapat menyebabkan tubuh mengalami stres, terutama jika pola makan dan istirahat tidak teratur. Stres berlebih dapat memicu perubahan hormon yang berkontribusi terhadap peningkatan keputihan.
– Pola Makan Tidak Seimbang : Konsumsi makanan tinggi gula atau kurangnya asupan serat dan probiotik dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di vagina, meningkatkan risiko infeksi.
– Kelembapan Berlebih : Penggunaan pakaian ketat atau bahan yang tidak menyerap keringat bisa menciptakan lingkungan lembap yang mendukung pertumbuhan bakteri dan jamur.
Cara Mengatasi dan Mencegah Keputihan Berlebih Saat Puasa
Jika mengalami keputihan berlebih selama puasa, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:
– Menjaga Kebersihan Area Kewanitaan : Cuci area intim dengan air bersih dan keringkan dengan lembut. Hindari penggunaan sabun berpewangi yang dapat mengganggu keseimbangan pH vagina.
– Memastikan Asupan Cairan Cukup : Minum air putih yang cukup saat sahur dan berbuka untuk mencegah dehidrasi yang bisa memicu produksi keputihan berlebih.
– Menghindari Makanan Pemicu : Kurangi konsumsi makanan manis, pedas, dan berlemak tinggi yang dapat memengaruhi keseimbangan flora vagina.
– Memilih Pakaian yang Tepat : Gunakan pakaian dalam berbahan katun yang menyerap keringat dan tidak terlalu ketat agar sirkulasi udara tetap baik.
– Menggunakan Pantyliner dengan Bijak : Jika perlu, gunakan pantyliner yang mengandung antiseptik alami, tetapi pastikan untuk menggantinya setiap 3 jam agar area kewanitaan tetap kering.
– Mengonsumsi Probiotik : Yogurt, kefir, dan makanan fermentasi lainnya dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di tubuh.
– Mengelola Stres dengan Baik : Lakukan aktivitas yang menenangkan, seperti meditasi atau membaca, untuk mengurangi stres yang dapat memicu perubahan hormon.
Anda juga perlu melakukan konsultasi diri ke dokter jika keputihan yang Anda alami disertai gejala berikut:
– Berwarna kuning, hijau, atau cokelat.
– Berbau menyengat seperti amis atau busuk.
– Disertai rasa gatal, perih, atau nyeri di area kewanitaan.
– Keputihan yang sangat banyak dan tidak biasa.
Dokter mungkin akan memberikan obat sesuai penyebabnya, seperti antibiotik untuk infeksi bakteri, antijamur untuk infeksi jamur, atau antiparasit jika penyebabnya adalah parasit.
Keputihan saat puasa sebenarnya bukan kondisi yang berbahaya selama masih tergolong normal. Perubahan hormon, asupan cairan, dan pola makan bisa menjadi faktor yang memengaruhi kondisi ini. Namun, jika keputihan berubah warna, berbau, atau disertai gejala lain yang tidak nyaman, segera periksakan diri ke dokter.
Dengan menjaga pola hidup sehat, kebersihan, dan mengonsumsi makanan bernutrisi, Anda bisa tetap nyaman menjalankan ibadah puasa tanpa gangguan dari keputihan berlebih. (her)