Gaya Hidup

Diselamatkan dari Penangkaran Ilegal, Elang Patia Dilepaskan MĀUA Nusa Penida

INDOPOSCO.ID – MĀUA Nusa Penida bekerja sama dengan Friends of the National Parks Foundation (FNPF) melakukan pelepasan tiga ekor Elang Paria (Milvus migrans) yang telah direhabilitasi di Bali Wildlife Rescue Center, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali

Ketiga Elang Paria ini diselamatkan dari penangkaran ilegal dalam kondisi malnutrisi dan mengalami cedera pada sayap. Setelah menjalani rehabilitasi selama beberapa bulan, termasuk perawatan medis dan latihan terbang, elang ini berhasil mendapatkan kembali kekuatan dan kemampuan bertahan hidup di alam liar.

Elang Paria merupakan spesies yang terancam akibat kerusakan habitat, sementara perdagangan satwa liar ilegal menjadi ancaman besar bagi populasi mereka. Pelepasliaran ini menjadi langkah penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

Pelepasan ini diawali dengan upacara doa tradisional sebagai bentuk penghormatan terhadap proses pengembalian burung-burung ini ke habitat alaminya.

Momen utama dari acara ini adalah pelepasliaran ketiga Elang Paria yang langsung terbang bebas di langit Nusa Penida, menandai awal perjalanan mereka kembali ke alam.

Sebastien Menesguen, General Manager MĀUA Nusa Penida menyampaikan, pihaknya sangat bangga dapat mendukung upaya konservasi yang begitu berarti ini. Menjadi tuan rumah pelepasan Elang Paria yang telah direhabilitasi sejalan dengan komitmennya terhadap keberlanjutan dan pelestarian lingkungan.

“Kami berharap inisiatif ini dapat menginspirasi lebih banyak aksi kolektif untuk menjaga keanekaragaman hayati di Nusa Penida,” katanya.

Drh. Bayu Wirayudha, Pendiri dan Direktur FNPF menekankan pentingnya keberlanjutan dalam upaya konservasi, rehabilitasi dan pelepasan satwa liar kembali ke alam hanyalah satu bagian dari misi besar yang dijalankan.

“Kita perlu terus melanjutkan upaya perlindungan habitat dan pemberdayaan masyarakat agar burung-burung ini dan satwa liar lainnya dapat hidup dan berkembang di lingkungan alaminya,” kata Bayu.

Dukungan kuat juga datang dari pemerintah daerah. I Gede Putu Ariyanta, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali menyampaikan, kolaborasi ini menunjukkan tanggung jawab bersama dalam menjaga lingkungan.

“Kami mengapresiasi komitmen FNPF dan MĀUA Nusa Penida dalam memfasilitasi inisiatif konservasi ini. Semoga kegiatan ini menjadi pengingat akan pentingnya melestarikan warisan alam kita demi generasi mendatang,” bebernya. (srv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button