Bincang Sehat Seputar HIV-AIDS: Jauhi Penyakitnya, Bukan Orangnya

INDOPOSCO.ID – Siloam Hospitals Balikpapan menggelar edukasi bincang sehat seputar HIV-AIDS bertajuk ‘Jauhi Penyakitnya, Bukan Orangnya’ dalam rangkaian Hari AIDS (Acquired Immunodeficiency syndrome) Internasional tahun 2021. Ini dilakukan guna mengingatkan kembali akan pengetahuan dan kepedulian terkait HIV-AIDS.

Dokter Liliana Handranatan, dokter VICITY klinik atau dokter Voluntary Counseling Testing khusus untuk HIV-AIDS yang bekerja di Siloam Hospitals Balikpapan mengatakan, HIV masih menjadi momok menakutkan bagi sebagian orang. Kurangnya edukasi dan pemahaman tentang HIV membuat Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) seringkali mendapatkan perlakuan yang diskriminatif.

“HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika makin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit,” ungkap Liliana, pada edukasi bincang sehat seputar HIV-AIDS bertajuk “Jauhi Penyakitnya, Bukan Orangnya”, Rabu (1/12/2021), melalui aplikasi live Instagram.

Menurutnya, HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS. AIDS adalah stadium akhir dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.

“Jadi HIV itu adalah virusnya, sementara AIDS adalah kumpulan gejala yang disebabkan karena penurunan kekebalan tubuh,” jelas Liliana.

Faktor risiko harus diketahui masyarakat agar pencegahan dapat dilakukan secara optimal. Dokter Liliana menjelaskan faktor tersebut didapat melalui penggunaan jarum suntik yang bergantian seperti yang biasa ditemukan pada pengguna narkoba suntik, hubungan seks yang tidak aman seperti yang biasa ditemukan pada kelompok-kelompok tertentu misalnya hubungan dengan sesama jenis. Atau bisa juga air susu ibu yang sudah terkena HIV AIDS.

“Penularan virus ini umum didapatkan dari ketiga faktor tersebut. Adapun tes yang dilakukan biasanya melalui pengambilan dan pemeriksaan darah, serta disarankan untuk datang sendiri. Jadi untuk pasangan pun sifatnya rahasia,” tegasnya.

Adapun tahap paling lanjut dari infeksi HIV adalah AIDS yang dapat memakan waktu bertahun-tahun untuk berkembang jika tidak diobati, tergantung pada kondisi masing-masing individu. Namun, tidak semua orang yang mengidap HIV akan berkembang menjadi AIDS.

“Secara garis besar ada empat cara virus ini ditularkan,” tutur dokter Lili yang juga bertugas sebagai dokter MCU di Siloam Hospitals Balikpapan.

Pertama melalui transfusi darah, kedua lewat cairan sperma atau cairan pre ejakulasi, ketiga lewat cairan vagina, dan yang terakhir melalui air susu ibu. Bukan dari liur atau kontak makanan. Jadi penularannya tidak semudah yang dikira.

Sementara untuk gejala dari HIV yang pertama kali muncul adalah demam, sakit kepala, diare dan sariawan. Biasanya untuk orang dengan HIV positif menjadi AIDS itu butuh waktu yang lama dengan durasi lebih dari 10 tahun.

“Di sana kalau sudah muncul AIDS maka gejala-gejala dari turunnya sistem kekebalan tubuh seperti infeksi-infeksi oportunistik akan bisa masuk ke dalam tubuh. Jadi bisa menyebabkan infeksi TBC, kemudian penurunan berat badan yang signifikan, lalu bisa menyebabkan infeksi jamur dan lain-lain,” pungkasnya.(arm)

Exit mobile version