Gaya Hidup

Terpapar Covid-19, Dokter Spesialis Kandungan: Jangan Panik!

INDOPOSCO.ID – Ibu hamil (bumil) yang terpapar Covid-19 sudah bukan hal yang baru. Namun, hal itu tetap harus diwaspadai. Karena, selain berpotensi risiko terhadap janin yang dikandung, kehidupan ibu juga dapat terancam.

Dokter Spesialis Kandungan yang berpraktik tetap di Rumah Sakit Siloam Palangkaraya, dr. Reza Wangsanagara, Sp.OG., FICS., mengatakan, ada dua hal yang harus segera dilakukan pasangan suami istri jika mengetahui salah satu pasangan atau ibu yang mengandung terpapar Covid-19.

“Hal pertama adalah singkirkan rasa panik, rasa gelisah. Kepanikan yang berlebihan dapat menurunkan imunitas/kekebalan tubuh ibu hamil. Hal kedua penting juga untuk asupan supplemen dan nutrisi yang baik untuk gizi bagi ibu hamil,” ujarnya, membuka sesi edukasi webinar melalui kanal zoom Siloam Hospitals Palangkaraya, bertajuk “Positif Covid Saat Hamil? Jangan Panik!”, Kamis (19/8/2021).

Reza menjelaskan, suplementasi yang dapat diberikan kepada bumil terkonfirmasi positif Covid-19, yakni vitamin D, 1000-5000 IU per hari, vitamin C Non Acidic 500 mg, multivitamin tambahan dari C, B, E, Zinc, dapat diberikan Paracetamol 500 mg apabila demam, dan pemberian antivirus dengan melakukan konsultasi dokter terlebih dahulu.

Perhatikan tanda atau gejala pada bumil yang sedang menjalani isolasi mandiri untuk segera dibawa ke rumah sakit. Tanda bahaya yang disampaikan berupa nyeri kepala, keluar darah hingga adanya air ketuban yang keluar.

“Selalu berpikir positif, hindari stress serta iringi selalu kegiatan selama masa kehamilan dengan banyak berdoa agar hati mendapatkan ketenangan,” imbuh Reza.

Selain itu, Reza juga menjelaskan mengenai apa, kenapa dan bagaimana vaksinasi Covid-19 kepada bumil dan ibu menyusui.

“Ibu hamil dan menyusui disarankan tetap menjadwalkan untuk menerima vaksin Covid-19 guna menekan berbagai potensi kegawat daruratan,” tuturnya.

Rekomendasi POGI dan IDI tentang vaksinasi pada bumil, di antaranya hanya dapat dilakukan dengan pengawasan dokter, serta pemberian vaksin dosis pertama diberikan di atas 12 minggu usia kehamilan dan diharapkan paling lambat di usia 33 minggu. (arm)

Back to top button