Gaya Hidup

Cara Ini Ampuh Atasi Stres, Ini Penjelasan Psikolog

INDOPOSCO.ID – Psikolog Desi Wulansari mengatakan, masa pandemi dan kebijakan pengetatan kegiatan masyarakat bisa menimbulkan stres. Seperti kehilangan ruang sosial hingga masalah ekonomi.

“Kecemasan atau gangguan lain bisa saja muncul, seperti kecemasan kehilangan masa depan,” ungkap Desi Wulansari dalam acara daring, Sabtu (7/8/2021).

Dalam kondisi tertekan, menurut dia, seseorang bisa melakukan reaksi yang berbeda-beda. Salah satunya dipengaruhi oleh kerentanan dan tingkat tekanan serta lingkungan.

“Bisa jadi kasus Dinar Candy ini merupakan ekspresi dan emosi yang dirasakan,” ucapnya.

Ketika seseorang akan mengekspresikan diri, menurut dia, harus melihat norma-norma yang berlaku. Terutama, bila ekspresinya akan menimbulkan penolakan di masyarakat.

“Apabila ekspresi sesorang akan menimbulkan penolakan, maka dia perlu pertimbangan-pertimbangan. Mungkin juga perlu kreativitas lain dengan berekspresi dengan cara lainnya,” ungkapnya.

Ia menyebut, media untuk berekspresi sangat banyak sekali, di antaranya dengan membuat konten edukasi hingga protes melalui media sosial (sosmed).

Ia menegaskan, aktivitas sehari-hari dengan bertemu banyak orang sangat potensial menimbulkan stres. Apalagi seseorang yang memiliki masalah keluarga dan harus bertemu setiap hari dengan mereka.

“Ini tentu tekanan di rumah akan semakin tinggi. Pada beberapa orang yang mata pencahariannya tergantung pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakt (PPKM) ini sangat berpengaruh,” katanya.

“Karena usaha-usaha mereka ditutup karena PPKM. Sehingga, mereka tidak memperoleh pendapatan. Berbeda dengan mereka yang bisa bekerja dari rumah,” imbuhnya.

Ia menuturkan, stres pada seseorang bisa dikelola. Salah satunya dengan mengganti aktifitas yang lain. Lalu juga perlu adanya kesadaran pada perubahan sikap, seperti mudah marah, sensitif dan mudah menangis.

“Kalau kita kehilangan aktifitas, kita cukup mengelola stres dengan mengisi dengan aktifitas lain. Yang penting lagi ketika sadar ada perubahan pada sikap dan perilaku, maka segera konsultasi ke profesional,” ujarnya. (nas)

Back to top button