Ekonomi

Sharp Class: Saat Dunia Industri Menyapa Ruang Kelas SMKN 39 Jakarta

INDOPOSCO.ID – Suasana ruang praktik di SMKN 39 Jakarta tampak sedikit berbeda pagi itu. Deretan alat pendingin udara, kulkas, hingga perangkat audio visual tertata rapi di sebuah kelas yang kini diberi nama “Sharp Class”. Di sinilah, 25 siswa terpilih akan menempuh perjalanan belajar selama tiga bulan bersama para profesional dari PT Sharp Electronics Indonesia  langsung dari dunia industri.

Program ini menjadi bagian dari komitmen jangka panjang Sharp Indonesia untuk memperkuat pendidikan vokasi. Setelah sukses di lebih dari 20 kota di Indonesia, kini Sharp Class resmi hadir di SMKN 39 Jakarta, menghadirkan kombinasi pembelajaran teori dan praktik di bidang Air Conditioner (AC), Plasmacluster Ion (PCI), kulkas (fridge), mesin cuci (WM), dan audio-visual (AUVI).

“Kolaborasi seperti ini menjadi sangat penting di tengah tantangan dunia pendidikan vokasi yang dituntut untuk melahirkan lulusan siap kerja dan berkompetensi sesuai kebutuhan industri,” ujar Rugiyanto, M.Pd., Kepala Sekolah SMKN 39 Jakarta.

Ia menambahkan, Sharp Class memberi siswa kesempatan belajar langsung dari praktisi, mengenal teknologi terkini, sekaligus memahami budaya kerja profesional.

Lebih dari sekadar pelatihan teknis, Sharp Class juga menanamkan soft skills penting seperti kedisiplinan, tanggung jawab, serta kemampuan komunikasi dan pelayanan pelanggan. Nilai-nilai inilah yang kerap menjadi pembeda antara lulusan siap kerja dan mereka yang masih beradaptasi.

Data Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa lulusan SMK masih menjadi kelompok penyumbang tertinggi angka pengangguran terbuka. Fakta ini menjadi panggilan bagi industri untuk ikut turun tangan, menciptakan solusi nyata yang menjembatani dunia pendidikan dan dunia kerja.

“Kami percaya pendidikan vokasi memiliki peran strategis dalam mencetak tenaga kerja terampil dan kompeten,” kata Lise Tiasanty, S.Pd., MM., Customer Satisfaction Head Division PT Sharp Electronics Indonesia.
“Melalui Sharp Class, kami ingin menghadirkan pembelajaran yang aplikatif dan relevan dengan kebutuhan industri saat ini, terutama di bidang AC, PCI, dan AUVI yang terus berkembang.”

Sebagai bentuk dukungan nyata, Sharp Indonesia turut memberikan bantuan produk elektronik untuk praktik siswa serta melakukan renovasi kelas agar lebih nyaman digunakan. Tak hanya itu, perusahaan juga mengirimkan tenaga pengajar profesional dari internal agar proses belajar berjalan sesuai standar industri.

Menurut Pandu Setio, PR & Brand Communications Department Head PT Sharp Electronics Indonesia, Sharp Class adalah bagian dari implementasi komitmen Environmental, Social, and Governance (ESG) perusahaan, khususnya pada aspek social impact.

“Kami ingin kehadiran Sharp membawa manfaat yang nyata. Melalui Sharp Class, kami tidak hanya berbagi ilmu, tetapi juga membangun sistem pembelajaran yang berkelanjutan dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja,” jelas Pandu.

Sejak pertama kali diluncurkan pada 2012, Sharp Class telah hadir di 26 SMK di 22 kota dan meluluskan 843 siswa. Program ini secara konsisten membekali peserta dengan hard skill di bidang perbaikan elektronik dan soft skill seperti komunikasi, kepemimpinan, serta etika kerja  sebuah kombinasi penting untuk menyiapkan generasi unggul.

Selama tiga bulan, siswa SMKN 39 Jakarta akan menjalani pembelajaran intensif yang mencakup teori, praktik langsung, hingga evaluasi kompetensi. Peserta terbaik nantinya akan memperoleh sertifikat kompetensi dan kesempatan magang di jaringan layanan Sharp Indonesia.

Dengan semangat “Mendekatkan Dunia Industri ke Dunia Pendidikan”, Sharp Indonesia terus berkomitmen mencetak generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan  generasi yang tak hanya terampil secara teknis, tapi juga memiliki karakter kuat dan semangat belajar tinggi menuju Indonesia Emas 2045. (srv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button