Transformasi Transisi Energi Berdampak Ekonomi Nyata dan Buka Peluang Kerja

INDOPOSCO.ID – Gas bumi sebagai “jembatan energi” dalam perjalanan menuju target energi bersih. Demikian diungkapkan Guru Besar Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Tutuka Ariadji dalam keterangan, Sabtu (9/8/2025).
Ia menuturkan, Indonesia memiliki cadangan gas yang cukup untuk menjadi modal transisi (menuju energi bersih, red.)
“Tantangan terbesar saat ini, ada pada infrastruktur, khususnya jaringan pipa yang menghubungkan sumber dan pusat konsumsi,” ungkapnya.
Hal yang sama diungkapkan Prof Nizam, Guru Besar Teknik Sipil, Universitas Gajah Mada (UGM). Ia mengatakan, perspektif, bahwa transisi energi tidak hanya soal teknologi, tetapi juga transformasi ekonomi yang membuka peluang kerja berkelanjutan.
“Inovasi tidak lahir dalam vakum. Kita perlu membangun ekosistem yang menghubungkan kampus, industri, dan pemerintah,” kata Nizam
“Ini dilakukan agar teknologi energi terbarukan tumbuh dan memberi dampak ekonomi nyata, dan membuka peluang kerja,” sambung Nizam.
Menanggapi hal itu, Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza mengatakan, langkah strategis dalam upaya swasembada energi, mulai dari peningkatan produksi migas konvensional dan unconventional resources hingga pengembangan biofuel dan panas bumi.
“Swasembada energi hanya dapat dicapai melalui kolaborasi riset, eksekusi industri, dan dukungan regulasi,” ujar Oki.
“Kami juga menargetkan penguatan ekosistem bioetanol, pemanfaatan minyak jelantah untuk bahan bakar penerbangan, serta optimalisasi potensi panas bumi nasional,” imbuh Oki.
Sebelumnya, pada Konvensi Sains Teknologi dan Industri (KSTI) Indonesia 2025 menggelar Sesi Paralel Sektor Energi bertajuk “Pemanfaatan Bahan Bakar Fosil dan Transisi Menuju Energi Bersih”.
Dalam forum tersebut dIbahas strategi pemanfaatan sumber daya fosil secara optimal untuk menggapai ketahanan energi nasional, sekaligus mempercepat transisi menuju energi rendah karbon. (nas)