Ekonomi

KKI 2025 Hadirkan Solusi End-to-End untuk UMKM Naik Kelas

INDOPOSCO.ID – Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memperkuat peran sektor usaha rakyat, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan pentingnya dukungan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai fondasi perekonomian Indonesia.

“UMKM adalah pilar penting dalam mendukung perekonomian menuju Indonesia maju. Terdapat sekitar 65 juta UMKM di seluruh Indonesia yang mendukung ekonomi, memiliki daya tahan terhadap krisis, dan sebagian besarnya digerakkan oleh kaum perempuan. Untuk itu, upaya memperkuat peran UMKM sebagai motor penggerak ekonomi nasional perlu terus dilakukan,” ujar Perry dalam acara Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Kamis (7/8/2025).

KKI 2025 kembali hadir sebagai etalase semangat transformasi UMKM Indonesia. Dengan mengusung tema “Inovasi dan Sinergi: Kunci Penguatan Peran UMKM sebagai Motor Penggerak Ekonomi Berkelanjutan”, ajang tahunan BI ini menegaskan komitmen nyata dalam mendorong UMKM naik kelas, tidak hanya dari sisi produk, tetapi juga melalui digitalisasi, pembiayaan, hingga dukungan terhadap ekonomi hijau.

Digelar pada 7–10 Agustus di Jakarta International Convention Center (JICC), KKI 2025 menghadirkan lebih dari 360 UMKM binaan secara luring serta 1.100 UMKM lainnya secara daring melalui platform www.karyakreatifindonesia.co.id. Tahun ini, sorotan khusus diberikan kepada Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan filosofi #KalalaMareda yang berarti “kreasi dalam kebersamaan”, sebagai simbol sinergi lintas sektor.

Perry menekankan bahwa strategi penguatan UMKM dilakukan secara menyeluruh (end-to-end) melalui tiga pilar utama, yakni penguatan daya saing, peningkatan akses keuangan, serta literasi dan inklusi keuangan.

Daya saing UMKM terus ditingkatkan lewat pengembangan sektor unggulan seperti wastra, kriya, kopi, dan kuliner khas daerah. Adapun akses pembiayaan dimudahkan melalui platform Business Matching Digital yang mempertemukan UMKM dengan lembaga keuangan secara lebih efisien dan terkurasi.

Bank Indonesia mencatatkan hasil positif dari pembinaan UMKM selama triwulan I 2025. Sebanyak 2.537 UMKM binaan, mayoritas usaha mikro dari sektor pengolahan, pertanian, peternakan, dan perikanan, menunjukkan pertumbuhan omzet rata-rata 13,3% (yoy).

“Sebanyak 431 UMKM mencatat peningkatan omzet ekspor sebesar 59,7% (yoy), dan 1.655 UMKM yang telah bertransaksi di kanal digital mencatat pertumbuhan omzet sebesar 29,9% (yoy). Dari sisi pembiayaan, tren pembiayaan UMKM binaan tumbuh positif hingga mencapai 16,8% (yoy),” terang Perry.

Transformasi digital UMKM terus diperkuat melalui pemanfaatan QRIS yang telah menjangkau 57 juta pengguna dan 39,3 juta merchant, mayoritas di antaranya merupakan pelaku UMKM.

“Digitalisasi juga ditingkatkan melalui kolaborasi dengan Shopee dan PaDi UMKM, serta integrasi teknologi POS (point-of-sale) dan AI (kecerdasan buatan) untuk memperluas jangkauan promosi daring,” ungkapnya.

KKI 2025 juga menyentuh aspek keberlanjutan lewat kehadiran zona Green Island. Di sini, pengunjung dapat menemukan ragam produk berbasis ekonomi sirkular: dari ecofashion, ecofurniture, hingga olahan limbah BSF (Black Soldier Fly). Kesadaran lingkungan diperkuat melalui edukasi penggunaan kalkulator jejak karbon, sejalan dengan tren global menuju ekonomi hijau.

“Dan untuk mendorong inklusivitas dan regenerasi pelaku UMKM, KKI menghadirkan produk ready to wear hasil kolaborasi dengan desainer muda daerah serta pagelaran busana Langgam Dua Hati yang melibatkan penyandang disabilitas,” tukasnya.

Sementara itu, literasi keuangan diperkuat melalui penyusunan modul edukatif dan pelatihan di seluruh wilayah Indonesia. Perry juga mengapresiasi Kementerian/Lembaga (K/L) dan para anggota parlemen yang terus bersinergi melalui berbagai kreasi pengembangan UMKM Indonesia. “Dengan sinergi kita mampu mengembangkan UMKM dalam kreasi dan menciptakan future leaders.” tambahnya.

Diketahui, KKI 2025 menghadirkan berbagai agenda penting seperti seminar pembiayaan hijau, diseminasi kajian green jobs, talkshow pariwisata dan korporatisasi UMKM, peluncuran buku Sejarah UMKM Indonesia, hingga pagelaran seni kolaboratif Cerita Tanpa Batas. (her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button