Ekonomi

Perempuan Pinang Raya ‘Meracik’ Masa Depan dari Olahan Jamur Tiram

Program CSR PEP Sangatta Field

INDOPOSCO.ID – Aroma jamur tiram yang khas tercium lembut dari rumah jamur milik Kelompok Wanita Tani (KWT) Berseri di Dusun Danau Raya, Desa Pinang Raya, Kecamatan Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.

Namun, tak hanya sampai di situ. Pada Sabtu (5/7/2025), aroma tersebut berpadu dengan harapan baru bagi KWT Berseri. Di balai dusun, sejumlah perempuan tangguh ini tampak serius menyiangi, mencuci hingga mengiris jamur tiram putih segar.

Bukan untuk menu masakan yang ingin dihidnahkan secara langsung, melainkan dipersiapkan untuk kemudian ditaburkan ke dalam adonan tepung yang ingin diolah menjadi keripik gurih.

Ini merupakan langkah baru bagi perempuan Pinang Raya untuk ‘meracik’ masa depan dari olahan jamur tiram yang biasanya hanya dijual mentah di pasar.

“Itupun kadang laku, kadang tidak,” ungkap Ketua KWT Berseri, Sri Subekti.

Sekarang kelompok perempuan ini mengikuti pelatihan membuat keripik, sambal, bakso, nugget, bahkan kerupuk jamur. Harganya lebih tinggi, pembelinya juga lebih banyak.

KWT Berseri mengaku apa yang didapatkan dari pelatihan ini tentu sangat berguna buat masa depan perempuan Pinang Raya, khususnya anggota KWT Berseri.

Pelatihan pengolahan produk turunan jamur tiram ini digelar PT Pertamina EP (PEP) Sangatta Field sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungannya (TJSL) bertajuk BINTANG PERTIWI yang merupakan singkatan dari Berdayakan Kampung Iklim dan Tangguh melalui Pertanian Inovatif Masa Kini.

Kegiatan ini melibatkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Sangatta Selatan dan Penggerak Pengembangan Pertanian Organik Kutai Timur (P3OKT) sebagai mitra pelaksana yang aktif di bidang pertanian dan lingkungan.

Tentu, program pemberdayaan masyarakat ini diharapkan dapat terus tumbuh sebagai bentuk kontribusi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan di wilayah operasional perusahaan.

“Khususnya mendukung SDG Tujuan 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi,” ujar Field Manager PEP Sangatta Field, Cahyo Nugroho.

Melalui pelatihan, anggota KWT Berseri yang sebelumnya hanya menjual jamur tiram putih secara mentah, kini memperoleh keterampilan untuk mengolah hasil panen menjadi berbagai produk lokal bernilai jual.

“Sebagai bentuk dukungan nyata, PEP Sangatta Field juga menyerahkan bantuan peralatan dapur produksi kepada KWT Berseri,” kata Cahyo.

Beberapa di antaranya seperti blender, kompor, wajan, standing pouch dan mesin peniris minyak untuk mendukung kegiatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang dijalankan oleh kelompok perempuan tersebut.

Dukung Kemandirian Masyarakat

Manager Communication Relations and CID PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), Dony Indrawan menyampaikan, perusahaan terus berkomitmen untuk menjalankan program TJSL yang inovatif dan berbasis potensi lokal.

Ini penting dalam rangka mendukung peningkatan kemandirian masyarakat, selaras dengan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals.

Dony menilai, usaha olahan jamur tiram menjadi produk makanan memberikan peluang usaha baru berbasis UMKM sehingga bermanfaat dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Kami meyakini bahwa keberhasilan dan keberlanjutan program CSR perusahaan dan dampaknya,” ujar Dony.

Salah satunya seperti program BINTANG PERTIWI ini, ditentukan oleh kemampuan untuk menangkap potensi lokal dan membangun kolaborasi dengan penerima manfaat, pemerintah daerah, serta pemangku kepentingan lainnya.

Kegiatan pelatihan ini diyakini dapat menjadi stimulus bagi kelompok masyarakat seperti ibu rumah tangga, petani dan lanjut usia (lansia) untuk mengembangkan kapasitasnya secara mandiri, berdaya saing dan berkelanjutan.

Hingga saat ini, KWT Berseri telah memiliki 11 rumah kumbung jamur tiram berkat pendampingan dari PEP Sangatta Field melalui program berkelanjutan.

Selain fokus pada peningkatan keterampilan, dukungan juga diberikan dalam bentuk bahan pembibitan dan alat produksi untuk mendorong produktivitas serta memenuhi permintaan pasar lokal yang cukup tinggi. (rmn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button