Ekonomi

Umumkan Hasil Keuangan Kuartal I-2025, MedcoEnergi Catat EBITDA Naik USD332 Juta

INDOPOSCO.ID – PT Medco Energi Internasional Tbk mengumumkan kinerja keuangan kuartal I tahun 2025.

CEO MedcoEnergi, Roberto Lorato mengaku senang dapat melaporkan Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization (EBITDA) yang solid pada kuartal pertama 2025.

“Hasil ini mencerminkan kekuatan fundamental dan kinerja operasional Perseroan,” ujarnya, dalam keterangan tertulis pada Jumat (30/5/2025).

Semenara itu, Direktur Utama MedcoEnergi, Hilmi Panigoro mengatakan, kinerja pada kuartal I-2025 ini mencerminkan disiplin keuangan, ketahanan operasional dan komitmen Perseroan terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan.

“Kami akan terus memperkuat portofolio usaha dan menangkap peluang baru untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,” kata dia.

Secara rinci, EBITDA USD332 juta, meningkat dibandingkan kuartal IV tahun 2024, yang didukung pengelolaan biaya yang proaktif, meskipun terdapat penurunan musiman pada permintaan gas.

Untuk laba bersih USD18 juta, lebih rendah dibandingkan kuartal IV-2024, terutama karena rugi bersih dari Amman Mineral Internasional (AMMN) selama proses penyelesaian commissioning smelter baru.

Harga rata-rata realisasi minyak USD72 per barel, sejalan dengan kuartal IV-2024, dengan harga gas rata-rata tetap stabil di USD7/mmbtu.

“Belanja modal USD89 juta, terutama untuk kegiatan pengeboran di Blok 60 Oman, pengembangan di South Natuna Sea Block B dan Blok Corridor, serta proyek penyelesaian Geotermal Ijen Fase 1 dan proyek PLTS Bali Timur di Medco Power,” jelasnya.

Pada awal Mei, perseroan menerbitkan surat utang senior bertenor 5 tahun senilai USD400 juta serta melakukan tender dan menyelesaikan pembelian kembali obligasi di pasar terbuka senilai USD519 juta.

Ikhtisar Operasional Minyak dan Gas

Produksi minyak dan gas 143 million barrels of oil per day (MBOEPD), dipengaruhi oleh penurunan musiman pada permintaan gas dan kegiatan pemeliharaan terjadwal di Lapangan Senoro dengan biaya produksi kas per unit USD8,4/boe.

Di South Natuna Sea Block B, lapangan terubuk dan forel mulai berproduksi dan telah diresmikan oleh Presiden RI. Kedua lapangan ini akan memproduksi hingga 20 ribu barrel of oil per day (BOPD) dan 60 million standard cubic feet per day (MMSCFD).

Sedangkan untuk penjualan ketenagalistrikan 871 Giga Watt hour (GWh), lebih rendah dibandingkan 1.146 GWh pada Q4-2024 karena pemeliharaan PLTGU Riau, kejadian gempa bumi di dekat fasilitas Geotermal Sarulla, serta banjir di Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Sumbawa. (rmn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button