PLN EPI dan EML Kolaborasi Amankan Pasokan Gas di Sistem Kelistrikan Madura

INDOPOSCO.ID – Subholding PT PLN Energi Primer (PLN EPI) dan PT Energi Mineral Langgeng (EML) kerja sama melalui Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) Wilayah Kerja South East Madura dari Lapangan ENC untuk kebutuhan kelistrikan Madura, pada Jumat (21/3/2025) lalu.
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero) Hartanto Wibowo menjelaskan, PJBG ini merupakan penantian yang panjang. Pembangkit gas ini sangat penting untuk memastikan pemenuhan kebutuhan listrik di Madura, karena selama ini sering terganggu akibat ketergantungan pada pasokan dari Pulau Jawa.
“Kehadiran pembangkit ini akan membantu meningkatkan keandalan pasokan listrik, yang pada gilirannya dapat menggerakkan perekonomian Madura dan mendukung kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara menyampaikan proyek ini merupakan hasil dari perencanaan yang telah dimulai sekitar delapan tahun lalu.
“Saat itu untuk mendukung kestabilan pasokan listrik di Pulau Madura dibutuhkan pembangkit gas di Sumenep,” katanya.
Namun, tantangan utama adalah memastikan pasokan gas untuk pembangkit tersebut. Sekarang, langkah awal sudah bisa dimulai dalam pengaliran gas untuk mendukung pembangunan pembangkit ini.
Pembangkit gas ini diharapkan akan mulai mengalirkan gas pada 31 Oktober 2025, yang akan memperbaiki ketidakstabilan tegangan listrik di Madura, yang selama ini bergantung pada pasokan dari Gresik melalui kabel laut Suramadu.
“Dengan adanya pembangkit baru ini, kami berharap tegangan listrik di Madura akan lebih stabil dan cadangan kapasitas pembangkit di di Madura akan meningkat untuk memperkuat sistem kelistrikan,” harap Iwan.
Direktur PT EML Kikin Abdul Hakim mengungkapkan, kolaborasi dengan PLN EPI ini sudah dimulai sejak tahun 2013 dengan berbagai tantangan hingga akhirnya dapat terwujud pada 2025.
“Meskipun sempat terkendala, kami sangat bersyukur bisa kembali melanjutkan proyek ini. Kami yakin pasokan gas yang cukup akan mendukung kelancaran operasional pembangkit di Madura dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” ucapnya.
Pada tahap awal, pasokan gas dari lapangan ENC adalah sejumlah 7 british thermal unit per day (BBTUD). Namun selanjutnya diharapkan dapat terus meningkat sampai dengan 30 BBTUD.
Sementara itu, Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rayendra Sidik mengungkapkan, ke depannya SKK akan memprioritaskan potensi gas yang ada untuk PLN.
“Kami mendukung upaya pemenuhan kebutuhan gas untuk kelistrikan. Insha Allah ke depannya Madura bisa terjamin pasokan listrik maupun tegangannya,” tegasnya. (srv)