Layani Masyarakat, PTBA Butuh Dukungan Penugasan Hilirisasi Batu Bara

INDOPOSCO.ID – PT Bukit Asam (PTBA) menyusun strategi pengembangan usaha berbasis empat pilar utama. Hal ini untuk mendukung transisi energi. Corporate Secretary PTBA, Niko Chandra menyebut, empat pilar utama tersebut di antaranya fokus pada pengelolaan cadangan, peningkatan kapasitas produksi, serta efisiensi biaya operasional melalui dekarbonisasi dan digitalisasi.
Lalu, lanjut dia, menggarap pengembangan produk turunan batu bara, pembangkit listrik ramah lingkungan, energi baru dan terbarukan (EBTKE), serta penyediaan jasa operasional dan pemeliharaan (O&M) untuk kebutuhan industri.
“Kami juga menitikberatkan pada optimalisasi angkutan batu bara, pengembangan infrastruktur, dan diversifikasi segmen pasar,” ujar Niko Chandra di sela-sela media gathering di Bogor, Jumat (29/11/2024) malam.
Pilar lainnya, masih ujar Niko, mengedepankan bisnis berbasis manajemen karbon, peningkatan daur hidup produk, serta mendukung solusi ramah lingkungan.
Lebih jauh ia mengatakan, pihaknya meminta dukungan pemerintah berupa penugasan resmi untuk merealisasikan hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) sebagai pengganti liquefied petroleum gas (LPG).
“Dalam rapat terbatas (Ratas) Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya hilirisasi, terutama dalam pengembangan DME sebagai alternatif energi,” katanya.
Ia menjelaskan, pengembangan produk DME merupakan salah satu langkah pionir dalam hilirisasi di Indonesia. Secara global industri tersebut baru berkembang secara signifikan di China.
“Keberhasilan Negeri Tirai Bambu ini tidak lepas dari intervensi besar pemerintah melalui berbagai kebijakan, termasuk pemberian insentif fiskal dan dukungan strategis lainnya,” katanya.
“Kami sebagai perusahaan negara memiliki fungsi untuk melayani kepentingan publik. DME ini nantinya akan menjadi substitusi LPG bersubsidi tabung 3 kilogram (kg) yang banyak digunakan masyarakat, jadi butuh penugasan di sana,” imbuhnya. (nas)