INDOPOSCO.ID – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berhasil menambah produksi minyak sebesar 149 barel per hari (BOPD) di lapangan Balam South, melalui inovasi teknologi Extended Breakdown (E-Break). Penerapan teknologi ini tidak hanya meningkatkan produksi sumur secara signifikan, tetapi juga menghemat biaya stimulasi operasi hingga lebih dari Rp29,4 miliar, melalui pemangkasan waktu pengerjaan pemboran dibandingkan metode konvensional.
Aplikasi E-Break di implementasikan di sumur dengan jenis low quality reservoir (LQR), atau sumur dengan permeabilitas rendah. Secara umum, untuk mengoptimalkan produksi di sumur dengan tipe komplesi tersebut digunakan metode hydraulic fracturing atau perekahan formasi dengan menginjeksikan pasir propant, yaitu butiran pasir khusus yang berfungsi menjaga retakan pada formasi batuan tetap terbuka.
Namun metode ini memerlukan operasi yang kompleks. Tidak hanya memakan waktu lebih lama tapi juga meningkatkan biaya operasi secara signifikan melalui pengoperasian unit pompa khusus untuk melakukan perekahan.
Melalui metode E-Break, pompa pasir propant tidak dibutuhkan. Rekahan formasi batuan, terutama pada lapisan batuan pasir berkualitas rendah yang sering menjadi sumber minyak dan gas, hanya dipompakan air dengan tekanan yang diatur sedemikian rupa, sehingga minyak menjadi lebih mudah mengalir ke permukaan.