100 Persen Saham RTM Dimiliki Perusahaan Dalam Negeri, Ini Komposisinya

INDOPOSCO.ID – PT Rainbow Tubulars Manufacture (RTM) mendapatkan kunjungan dari sejumlah jurnalis media nasional, pada Rabu (20/11/2024).
Plant visit ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pemahaman kepada jurnalis media nasional mengenai pengembangan kapasitas nasional yang dilakukan oleh SKK Migas.
Didirikan tahun 2016, RTM hadir dengan 100 persen kepemilikan modal asing. Kemudian, di 2019 PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) mengakuisisi saham RTM sebanyak 60 persen.
Setelah listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Januari 2023, SUNI kembali mengakuisisi terhadap 39,6 persen saham RTM, sehingga RTM menjadi 100 persen dimiliki perusahaan dalam negeri.
Head of Investor Relation SUNI, Gina N Nasution mengatakan, 100 persen RTM dimiliki perusahaan dalam negeri ini dengan komposisi 99,96 persen dimiliki SUNI dan 0,04 persen dimiliki PT Sinarindo Prima.
“Produksi perdana RTM dimulai pada tahun 2017 untuk pasar Export dan pada 2018 mulai memasok kebutuhan domestik,” ujarnya.
Sejak 2018 hingga saat ini kontribusi RTM terus bertambah dalam memasok kebutuhan pipa khususnya Tubing untuk kebutuhan domestik, yang mana pada 2018 si angka 8 ribu ton, sedangkan 2023 sudah di angka 17.500 ton.
Kemajuan ini tidak lepas dari campur tangan SKK Migas yang terus mendorong penggunaan produk dalam negeri melalui program KapNas. SKK Migas melakukan dukungan secara komprehensif.
“Tak hanya mendorong KKKS untuk memakai produk dalam negeri, tapi juga melakukan pembinaan kepada RTM untuk memastikan kualitas produk pipa seamless-nya dapat diterima,” sebutnya.
Dukungan terhadap produk dalam negeri saat ini terus digalakkan pemerintah, antara lain melalui SKK Migas. Ini dilakukan untuk dapat meningkatkan perekonomian nasional.
Terlebih dengan target pertumbuhan ekonomi tinggi, yakni sebesar 8 persen yang digaungkan oleh pemerintah saat ini, tentu penggunaan produk lokal akan dapat membantu pencapaian target tersebut.
Saat ini RTM sedang dalam pembangunan Plant-2 sehingga kapasitas total dapat meningkat menjadi 60 ribu 70 ribu ton per tahun. Dengan adanya Plant-2 ini, RTM diharapkan dapat memenuhi kebutuhan domestik yang diperkirakan meningkat sejalan dengan rencana pemerintah untuk meningkatkan lifting minyak di Indonesia.
“RTM berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan keselamatan kerja serta menjalankan operasi perusahaan dengan mengedepankan prinsip sustainability sebagai bentuk tanggung jawab kami kepada lingkungan dan sosial,” tegas Gina. (rmn)