Pengeboran Sumur Kedua BUIC EMCL Rampung, Produksi Minyak Bertambah 13 Ribu BOPD

INDOPOSCO.ID – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus melakukan, aktivitas pengeboran dan pengembangan sumur untuk mengejar target produksi minyak nasional dan menjaga ketahanan energi.
Kabar menggembirakan datang dari Lapangan Banyu Urip di Bojonegoro, SKK Migas – Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) telah menyelesaikan, kegiatan pengeboran kedua di sumur pengembangan B-12 di lapangan Banyu Urip, Bojonegoro Jawa Timur.
Kepala Divisi Optimalisasi Cadangan SKK Migas Sri Andaryani mengatakan, Sumur B-12 itu mempenetrasi reservoir facies sangat baik. Dengan reef complex, secara reservoir qualities di atas target. Diketahui produksi minyak perdana dari sumur Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) itu mulai diresmikan pada 9 Agustus 2024.
Selain itu, strategi perforasi sudah dipertimbangkan secara matang dimana dijaga jarak (standoff) dengan Gas Oil Contact (GOC) dan Oil Water Contact (OWC) yang cukup aman.
Pencapaian kesuksesan itu didapat dari kerja keras tim setelah didapat hasil pemboran sumur pertama, yaitu B-13 dilakukan evaluasi kembali model reservoir Banyu Urip, karena terdapat ketidakpastian dari batas facies reef complex dan dilakukan optimasi mengubah target trajectory sumur.
“Saat ini, sumur B-12 telah masuk tahap clean up dengan produksi pada level 5 ribu BOPD dan akan dinaikan secara bertahap hingga diharapkan mencapai level produksi 13 ribu barrel oil per day (BOPD),” kata Sri Andaryani dalam keterangannya, Jakarta, Senin (23/9/2024).
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro mengatakan, SKK Migas menyambut baik adanya penambahan produksi dari sumur B-12 dan diharapkan dari pengembangan sumur tersebut akan terjadi penambahan lifting minyak dan gas secara nasional. SKK Migas melakukannya bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di seluruh Indonesia.
“Sebagai lapangan dengan produksi terbesar nomor 2 di Indonesia, maka keberhasilan program pengeboran di lapangan Banyu Urip akan memberikan dampak besar dalam upaya meningkatkan lifting minyak secara nasional,” kata Hudi dalam keterangannya, Jakarta, Senin (23/9/2024).
SKK Migas akan terus mendorong, KKKS melakukan eksplorasi dan pengembangan sumur eksisting. Sehingga dapat mewujudkan ketahanan energi dan penambahan lifting.
“Kami berikan apresiasi buat tim yang bekerja, semoga ini berpengaruh positif untuk KKKS lain untuk terus mengerjar target produksi migas secara nasional demi ketahanan energi,” ujar Hudi.
Saat ini, tersisa lima pengeboran Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) yang terdiri dari tiga sumur infill Carbonate dan dua sumur infill Clastic yang baru mulai tajak pada Minggu pertama Oktober 2024 dengan estimasi selesai pada tahun 2025. (dan)