Erwin Aksa: Stabilitas Harga Sembako Harus Segera Turun dan Terkendali

INDOPOSCO.ID – Setiap akhir tahun, memasuki bulan Ramadan ataupun Lebaran, harga-harga bahan pokok kerap melonjak tajam, persoalan tahunan ini pun yang membuat Wakil Ketua Umum Partai Golkar Erwin Aksa mengaku geram dan ingin ikut ambil bagian dalam pesta demokrasi di negeri ini pada 14 Februari 2024 nanti.
Menurut calon legislatif (Caleg) daerah pemilihan (Dapil) DKI III meliputi Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu ini menegaskan, persoalan ekonomi tidak bisa lepas dirasakan masyarakat hingga saat ini.
“Caleg kayak kita ini harus berbicara tentang ekonomi. Bagaimana menyelesaikan ekonomi masyarakat. ini masalah ekonomi, masyarakat masih merasakan harga cabe keriting mahal, harga beras mahal,” kata Erwin saat menjadi pembicara dalam podcast bersama Indoposco Channel di Jakarta, Kamis (14/12/2023).
Ia pun menegaskan, pertumbuhan ekonomi tidak sama dengan pemerataan ekonomi masyarakat. Baginya pertumbuhan ekonomi mungkin akan bagus jika dibandingkan dengan negara lain.
Namun, realitasnya di Indonesia, khususnya DKI Jakarta belum terbebas dari masalah kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru, yaitu per Maret 2023, melaporkan angka kemiskinan di DKI Jakarta sebesar 4,4 persen
“Saat ini, masih ada 4 peraen atau sekitar 477.830 warga Jakarta berada di jurang kemiskinan. Kemiskinan bukan hanya angka. Tetapi kita harus melihat bahwa ada keluarga ada seorang bapak, ibu, remaja, anak-anak yang hidup dalam kemiskinan setiap hari. Dan itu jumlahnya di Jakarta masih ratusan ribu orang,” cetusnya.
Selama melakukan jumpa masyarakat atau blusukan, dirinya pun mengaku kerap mendapat keluhan seputar ekonomi.
“Jadi saya selalu mengatakan, ini masalah perut bung. Kenapa begitu? Karena saat ini masyarakat masih bermasalah dalam ekonomi,” ucapnya.
“Mereka merasakan ketidakadilan. Mereka merasakan susahnya mencari pekerjaan. Mereka merasakam harga sembakonya mahal, biaya hidupnya mahal. Jadi bahasa inggrisnya is the ekonomy stupid begitu. Dan ini yang harus menjadi perhatian pemimpin negeri ini,” pungkas mantan Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ini menambahkan. (dil)