Ekonomi

2023, Pembiayaan Baru BFIN Diprediksi Tembus Rp21 Triliun

INDOPOSCO.ID – PT. BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) berharap membaiknya perekonomian pascapandemi Covid-19 dapat mendongkrak laju pembiayaan perusahaan di tahun 2023 ini hingga 12 persen.

Direktur Keuangan BFIN, Sudjono mengatakan, jika tercapai target pembiayaan tumbuh 10-12 persen di 2023 ini, maka pembiayaan baru BFIN diprediksi bisa tembus Rp21 triliun hingga akhir 2023.

Adapun, hingga semester I tahun 2023 ini, pembiayaan baru perseroan tercatat sudah di angka Rp10,3 triliun atau meningkat 20,8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 lalu.

“Di kuartal III-2023 ini, kurang lebih flat. Ini karena kami kena sedikit problem di akhir semester I-2023, kena serangan siber. Tapi, di kuartal IV-2023 akan normal kembali. Sementara ini kami masih berbenah,” kata Sudjono, pada media gathering BFI Finance, di Jakarta, Kamis (7/9/2023).

Menurutnya, fokus utama pembiayaan perseroan tetap pada kendaraan bekas dan alat-alat berat. Karena tahun ini pertumbuhan pada alat berat lebih kencang dibandingkan dengan ritel.

Selama periode tersebut, laba bersih perseroan tercatat Rp848,4 miliar, dengan total pendapatan Rp3,2 triliun atau meningkat 30,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain itu, BFI Finance juga mengembangkan bisnisnya dengan merambah segmen pembiayaan sepeda motor listrik mulai Agustus 2023.

Menurut New Business & Partnership Tribe Lead PT. BFI Finance, Baskoro F. Wafdana, prospek untuk kendaraan listrik ini sudah sangat jelas.

“Tapi saat ini masih fokus ke sepeda listrik. Untuk masuk ke mobil listrik, saat ini belum. Tapi suatu saat nanti mungkin saja terjadi. Karena memang kita melihat fase-fase untuk masuk ke kendaraan listrik sudah sangat jelas,” ujarnya, di tempat yang sama.

Soal pembiayaan sepeda motor listrik, saat ini BFI Finance masih bekerjasama dengan merek-merek lokal seperti Alva, Selis, Smooth, Volta dan United. Dalam hal ini, pihaknya ingin menjaga kepercayaan konsumen dengan menggandeng merek sepeda motor listrik yang memang sudah memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan melakukan produksi di Indonesia.

“Kita tidak ingin kerja sama dengan merek yang mungkin pada masa akan datang kita tidak tahu masih ada atau tidak. Jadi kami masih fokus pada produk lokal yang sudah sesuai dengan aturan pemerintah,” terangnya.

Pastinya, BFI Finance saat memang belum melakukan promosi karena baru mulai menjalin kerja sama. Targetnya, setelah semua berjalan beriringan, baru akan mulai dilakukan promosi untuk lebih aktif lagi. (rmn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button