SKK Migas dan KKK Selenggarakan Communication Bootcamp

INDOPOSCO.ID – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menyelenggarakan communication bootcamp 2023 selama 2 (dua) hari, 20-21 Juli 2023 di Bandung. Kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 100 orang praktisi komunikasi yang berasal dari SKK Migas Pusat dan Perwakilan serta KKKS dengan fasilitator konsultan komunikasi Maverick Indonesia
“Saatnya kita bersuara, lebih kuat, lebih keras dan lebih masif, menyampaikan kepada publik mengenai betapa pentingnya industri hulu migas bagi negara dimasa lampau dan masa mendatang bagi bangsa dan negara,” ujar Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro ketika memberikan arahan pada pembukaan communication bootcamp hulu migas 2023, Kamis (20/7).
Ia menegaskan industri hulu migas tidak hanya sebagai sumber penerimaan negara, tetapi telah berkembang lebih luas dan strategis yaitu menjadi sumber energi dan bahan baku Industri lain, sehingga keberadaan hulu migas memberikan multiplier effect yang sangat luas dan mendukung perekonomian nasional maupun daerah.
Hudi menyampaikan industri hulu migas juga memberikan perhatian dan kontribusi dalam program pengembangan masyarakat, kepedulian lingkungan industri hulu migas dan peningkatan kapasitas nasional.
“Semisal dalam pengembangan masyarakat, bagaimana BP telah mendidik putra-putra daerah Bintuni sehingga memiliki keterampilan dan kompetensi dan kemudian merekrut mereka untuk bekerja di BP Tangguh. Bahkan, bagaimana seriusnya BP Tangguh dalam menyiapkan program pelatihan, sehingga putra-putri Bintuni yang telah mengikuti pelatihan tersebut mampu bersaing di dunia kerja tidak hanya di Indonesia, bahkan sampai ke negara lain seperti Qatar,” terangnya.
“Contoh kontribusi lain, seperti yang di lakukan oleh Petrochina yang di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, begitu banyak program CSR yang sudah diberikan, dan untuk tahun 2022 mencapai Rp18 miliar. KKKS lainnya seperti yang dalam grup Pertamina, Medco, Energi Mega Persada, Exxon juga melakukan banyak kegiatan CSR yang berkontribusi positif bagi pengembangan masyarakat sekitar wilayah operasinya,” tambahnya.
Terkait peningkatan kapasitas nasional, Hudi menyampaikan di tahun 2022 tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hulu migas mencapai 64 persen atau USD3,7 miliar atau setara dengan Rp55 triliun dan lebih tinggi dari target TKDN Pemerintah yang sebesar 50 persen hingga tahun 2024. Harus diangkat, harus disampaikan ke publik kontribusinya ke negara dan masyarakat sangat besar, termasuk upaya menciptakan lingkungan berkelanjutan melalui program Low carbon inisiative, Carbon Capture and Storage/Carbon Capture, Utilization and Storage (CCS/CCUS) dan pada 2023 ditargetkan bisa menanam 2 juta pohon.
Hudi menginformasikan saat ini masih banyak sekali ketidaktahuan stakeholders dan masyarakat terhadap apa yang telah dikontribusikan oleh industri hulu migas. Ini menjadi sangat penting, 2024 masuk tahun politik, maka insan komunikasi hulu migas harus menunjukkan bahwa hulu migas sebagai industri yang kritikal dan harus didukung keberlanjutannya.
Sehingga Pemerintahan yang baru dan wakil-wakil rakyat di pusat dan daerah menjadi lebih memahami apa dan peran dari industri hulu migas dan bagaimana keberhasilan industri hulu migas sangat tergantung dari dukungan semua pemangku kepentingan.
“Melihat berbagai tantangan kedepan, maka insan komunikasi SKK Migas dan KKKS harus bekerja lebih erat, mengalirkan informasi secara smooth dan saling mendukung satu sama lainnya. Keberhasilan dan tone positif salah satu KKKS akan memberikan dampak positif bagi KKKS lainnya dan mendukung keberlanjutan industri hulu mgias nasional,” pinta Hudi.
Melalui communication bootcamp diharapkan sudah tidak bisa lagi silo-silo, tetapi harus lebih kuat kerjasama dan kolaborasi antara KKKS. Program KKKS harus dilihat kembali sudah sesuai atau tidak. Insan komunikasi hulu migas tidak lagi sebagai fungsi pendukung, tetapi telah menjadi hal yang terdepan. Selain itu diharapkan dapat menjadi integrator antar fungsi dan mampu membangun narasi-narasi yang dapat mendukung kinerja setiap KKKS.
Sehubungan dengan semakin kuatnya peran digitalisasi dalam membangun persepsi publik, maka hal ini juga harus menjadi perhatian dan mendorong insan komunikasi untuk tidak gaptek dan lebih aktif menggunakan komunikasi digital termasuk media sosial karena keberhasilan Industri hulu migas adalah keberhasilan kita bersama. (arm)