Awas, Emas di Perdagangan Asia Cenderung Menurun

INDOPOSCO.ID – Harga emas mengalami penurunan di perdagangan Asia pada Jumat (22/4/2022) sore, dan berada di jalur untuk kerugian mingguan pertama dalam tiga pekan terakhir. Penurunan tersebut diakibatkan adanya kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan dolar yang lebih kuat.
Emas spot terpangkas 0,2 persen, jadi 1.947,36 dolar AS per ounce pada pukul 08.29 GMT. Sementara itu, emas berjangka AS menguat 0,2 persen dan diperdagangkan di 1.952,10 dolar AS per ounce.
“Prospek emas lemah karena kenaikan suku bunga jelas membebani, tetapi sampai kita menembus kisaran perdagangan (antara 1.930 dolar AS hingga di bawah 2.000 dolar AS) dengan cara yang meyakinkan … kita benar-benar tidak memiliki banyak arah untuk emas,” kata Chief Strategy Officer, Michael McCarthy seperti dikutip Antara, Jumat (22/4/2022).
Baca Juga : Dua Perampok Bersenjata Api di Tangerang Bawa Kabur 16 Karat Emas
Imbal hasil obligasi pemerintah AS memperpanjang kenaikan karena pejabat Federal Reserve mengambil nada hawkish pada kebijakan pengetatan, memperkuat pandangan bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga secara agresif dalam memerangi inflasi yang melonjak.
Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga jangka pendek AS dan imbal hasil yang lebih tinggi. Ini meningkatkan peluang kerugian pemegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Dolar AS yang lebih kuat juga dapat menekan emas, sementara ketidakpastian geopolitik tetap menjadi dukungan; harga emas terjebak di tengah dua arus yang saling bertentangan itu, kata McCarthy. Penguatan dolar membuat emas jadi kurang menarik.
Emas turun sekitar 1,3 persen sejauh minggu ini. Harga naik mendekati level kunci 2.000 dolar AS per ounce pada Senin (18/4/2022) karena permintaan safe-haven dan meningkatnya kekhawatiran atas inflasi, namun mencapai level terendah dua minggu ini.
“Dengan stagflasi yang bergerak dari risiko potensial menjadi kenyataan, investor di seluruh dunia beralih ke emas sebagai diversifikasi portofolio yang tajam,” ujar Managing Partner di SPI Asset Management, Stephen Innes.
Logam mulia lainnya di pasar spot juga mengalami penurunan, seperti perak turun 1,3 persen menjadi 24,32 dolar AS per ounce, sementara platinum turun 0,6 persen menjadi 962,53 dolar AS.(wib)