Ekonomi

Waspadai Dampak Luas Penghapusan Premium, Ini Penjelasan Ekonomi

INDOPOSCO.ID – Penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium harus dilakukan secara bertahap. Namun waktu 2022 apakah sudah tepat.

Pernyataan tersebut diungkapkan Ekonomi Mohammad Faisal secara daring, Senin (27/12/2021).

Menurut dia, penghapusan BBM jenis premium di 2022 harus diwaspadai. Sebab, sejumlah kebijakan pemerintah akan diberlakukan di 2022 mendatang.

“Kalau penghapusan BBM jenis premium di 2022 harus dilihat. Sebab 2022 nanti ada wacana kenaikan tarif dasar listrik, kenaikan elpiji dan pajak,” bebernya.

Secara komulatif, lanjut dia, penghapusan BBM jenis premium tersebut akan berpengaruh pada daya beli masyarakat. Apabila kebijakan tersebut dilakukan bersama-sama maka dampaknya akan besar bagi masyarakat.

“Ini masalah pilihan kebijakan penggunaan BBM ramah lingkungan, tapi jangan sampai memberi dampak besar bagi masyarakat khususnya golongan menengah ke bawah,” katanya.

Baca Juga : YLKI Minta Premium Tidak Dihapus di Wilayah 3T

Ia memprediksi kondisi perekonomian di kian membaik di 2022 mendatang. Tetapi kesenjangan masih tampak pada masyarakat menengah atas dan menengah ke bawah.

“Kalau masyarakat kelompok menengah ke atas penghapusan itu tidak masalah. Perbedaan BBM jenis premium dan Pertamax atau pertalite ini kan bukan Rp500, bagi kelompok masyarakat menengah ke bawah ini sangat berpengaruh,” terangnya.

“Apalagi kalau kenaikan itu bukan saja di transportasi saja, tapi diikuti elpiji, listrik dan lainnya,” imbuhnya.

Ia menilai kebijakan penghapusan BBM jenis premium tersebut kontradiktif pada kebijakan pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Apalagi, kalau kemudian penghapusan diikuti jenis pertalite.

“Pengguna pertalite cukup besar, 63 persen. Kalau ditambah pengguna premium jumlahnya mencapai 86 persen. Ini besar sekali,” ungkapnya.

“Dampaknya tidak langsung pada inflasi. Karena memiliki efek domino. Jadi pemerintah harus memikirkan dampak luar penghapusan BBM tersebut,” imbuhnya.
(nas)

Back to top button