Pos Indonesia Siap Distribusikan Bantuan Beras PPKM Tahap II

INDOPOSCO.ID – Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan kepercayaan kepada Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk melanjutkan program Bantuan Beras Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahap II menyusul selesainya Bantuan Beras PPKM untuk tahap I yang secara keseluruhan berjalan dengan baik dan lancar.
Penugasan misi negara berupa Penyaluran Bantuan Beras PPKM tahap II ini, diberikan kepada 8,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setelah sebelumnya berhasil melaksanakan tahap I kepada 20 juta KPM. Total KPM bantuan beras PPKM sebanyak 28,8 juta keluarga.
PT Pos Indonesia (Persero) ditunjuk oleh Bulog untuk mendistribusikan bantuan beras PPKM ini. Untuk program Bantuan Beras PPKM tahap I dan II, PT Pos Indonesia mendapat penugasan untuk mendistribusikan bantuan tersebut kepada 14,8 juta KPM.
“Sebaga misi negara, Program Bantuan Beras PPKM adalah tugas yang harus diperjuangkan dengan ketulusan. Kami berjuang agar pelaksanannya berjalan baik, lancar, tepat kualitas dan tepat waktu serta sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Kegiatan ini adalah misi negara bukan misi bisnis, jadi bagaimanapun harus sukses karena tujuannya membantu masyarakat yang susah,” kata Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso.
Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi yang menjadi mitra Bulog dalam penyaluran bantuan beras PPKM mengatakan, pihaknya siap melanjutkan kerja sama dengan Bulog. Serta turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya. Termasuk dalam melaksanakan penugasan penanganan bencana (Covid-19, red) seperti penyaluran Bantuan Beras PPKM 2021.
“Dalam kondisi memberlakukan PPKM, penyaluran atau distribusi bantuan dilakukan dengan sangat cepat dan harus tepat sasaran. Pos Indonesia menurunkan semua kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mensukseskan program ini. Distribusi yang dilakukan pos mulai dari daerah kota sampai daerah rural atau penerima bantuan di desa terpencil, dan kepulauan dengan memanfaatkan jaringan PT Pos Indonesia (Persero),” ujar Faizal dalam konferensi pers Kick Off Distribusi Bantuan Beras PPKM Tahap II di Kantor Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog), Jakarta, Kamis (12/8).
Dia menyebutkan pihaknya siap menyalurkan bantuan beras PPKM tahap kedua berdasarkan data yang didapat dari Kemensos. Setelahnya, Pos Indonesia akan menggunakan data tersebut untuk mencetak daftar nominatif (danom) untuk KPM yang berhak menerima bantuan beras.
Cara berikutnya, lanjut Faizal, Pos Indonesia juga bisa menyampaikan undangan tersebut secara langsung ke rumah-rumah calon penerima manfaat.
“Karena ada beberapa penerima manfaat tersebut sudah sepuh, sudah tua. Sehingga tidak bisa datang ke lokasi seperti RT (rukun tetangga)/RW (rukun warga) tadi, sehingga kami salurkan langsung,” tuturnya.
Menyalurkan bansos di tengah PPKM, Faizal mengakui cara pembagian sangat ketat. Sejalan dengan itu, Pos Indonesia telah melakukan langkah-langkah antisipasi.
“Untuk menjaga protokol kesehatan, cara pembagian sangat ketat: di titik kumpul petugas dilengkapi dengan masker, face shield, glove, hand sanitizer. Semua petugas kami telah divaksinasi Covid-19. Karena di samping melindungi petugas juga untuk melindungi masyarakat sehingga kedua belah pihak aman,” ujarnya.
Sementara itu, untuk memastikan beras sampai ke tangan KPM, Faizal menjelaskan, Pos Indonesia menggunakan aplikasi mobile aps.
“KPM yang menerima undangan tersebut datang ke titik kumpul, atau kantor pos menunjukkan undangan, KTP (kartu tanda penduduk), KK (kartu keluarga), diverifikasi oleh petugas. Setelah diverifikasi dan cocok, kemudian beras diserahkan. Sebagai barang bukti, kami memfoto KPM, beras, KTP dan KK-nya. Lalu apload dashboard realtime. Kami bisa memberikan aksesnya ke Kemensos yang memberikan data dan Bulog yang memberikan barang. Detik per detik bisa disaksikan pergerakannya,” jelas Faizal.
Terkait pengawasan, dia menegaskan hal tersebut dilakukan bersama-sama oleh Bulog, Kemensos, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Sementara itu, jika ada kejadian kehilangan dan kecelakaan, Faizal menyebutkan pihaknya akan menggganti. Ia mencontohkan, peristiwa yang terjadi di Maluku ketika beras diangkut dengan perahu dan perahunya terbalik, akibatnya beras menjadi rusak. Maka Pos Indonesia langsung melakukan penggantian atas kerusakan tersebut.
“Saya pastikan semua kerusakan, kehilangan, cacat barang yang kami bawa, semuanya diganti,” pungkasnya. (ibs)