Kemenko Marves Dorong Sabang Jadi “Green Port” Melalui Panel Surya

INDOPOSCO.ID – Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) mendorong kemitraan strategis serta kerja sama di bidang pengembangan serta pengelolaan infrastruktur Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang melalui pemasangan solar PV (PhotoVoltaic) ataupun panel surya.
Kemitraan tersebut direalisasikan dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) bersama PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS) dan Enertec Mitra Solusi (ENERTEC) di bidang Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam mewujudkan pelabuhan bebas Sabang menjadi green port.
“Kerja sama ini bertujuan memajukan potensi Kota Sabang selaku kota niaga serta pelabuhan bebas melalui pengembangan infrastruktur tenaga listrik panel surya atap,” tutur Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves Basilio Dias Araujo yang menyaksikan penandatangan MoU di Jakarta seperti dikutip Antara, Kamis (12/8/2021).
Deputi Basilio menilai pemanfaatan panel surya merupakan cara tepat untuk mengimbangi biaya energi, mengurangi dampak lingkungan, dan mendukung bidang usaha lokal dan berkontribusi pada kemandirian energi khususnya di wilayah Sabang.
Panel surya atap merupakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Kemitraan serta pengembangan usaha tersebut meliputi pemasangan Solar PV oleh Konsorsium PT Enertec Mitra Solusi Channel Partner serta PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya pada bangunan maupun lahan yang sudah dikelola BKPS dengan besaran kapasitas 50 MW (megawatt).
“Kerja sama ini terintegrasi dengan kajian bisnis serta investasi, pelibatan investor dari dalam serta luar negeri, termasuk pengembangan sarana dan prasarana terutama di Pelabuhan Sabang,” ucapnya.
Deputi Basilio menjelaskan investasi serta kerja sama pengembangan Pelabuhan Bebas Sabang menjadi smart and green port dinilai selaras dengan program PLN green booster melalui program phase out Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), PLTU serta PLTGU yang mencapai 12 Gigawatt (GW).
“MoU ini sudah sejalan dengan Kebijakan Energi Nasional (KEN), serta kita dukung sepenuhnya karena sudah menjadi program prioritas nasional,” tuturnya.
Saat ini PT PLN (Persero) sedang menyusun RUPTL dengan lebih meningkatkan porsi EBT, di mana RUPTL sebelumnya (2019-2028) hanya merencanakan EBT sebesar 30 persen sementara yang disusun saat ini porsi EBT minimum 48 persen.
Lebih lanjut Basilio menyatakan pemanfaatan energi terbarukan melalui tenaga surya di Indonesia masih perlu ditingkatkan. “Potensi energi surya di Indonesia sangat besar yaitu sekitar 207,8 GW namun yang sudah dimanfaatkan baru sekitar 153,8 MW,” lanjutnya.
Basilio menambahkan kerja sama optimalisasi solar panel itu menjadi terobosan di Wilayah Aceh serta Sabang terutama untuk memenuhi listrik area Sabang serta Pelabuhan Bebas Sabang. Model kerja sama ini akan diterapkan untuk pelabuhan-pelabuhan strategis di seluruh Indonesia. (mg2/wib)