INDOPOSCO.ID – Anggota DPR RI Netty Prasetiyani mengingatkan pemerintah mengenai pentingnya pemberian kesempatan mengenyam pendidikan yang setara bagi para penyandang disabilitas di tanah air.
“Selama akses pendidikan belum setara, mustahil kita berharap penyandang disabilitas bisa bersaing di pasar kerja. Ini persoalan struktural yang harus segera dibenahi,” kata Netty dikutip di Jakarta, Kamis (4/12/2025).
Hal itu juga dia sampaikan merespons peringatan Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember lalu. Lebih lanjut, Netty mengungkapkan bahwa rata-rata lama sekolah penyandang disabilitas baru mencapai 7,57 tahun, dengan 20–25 persen di antaranya tidak pernah bersekolah sama sekali. Akses ke perguruan tinggi pun, ujarnya melanjutkan, masih sangat rendah, yakni berada di bawah 3 persen.
Untuk mengatasi hal itu, menurut dia, pemerintah perlu memperkuat intervensi kebijakan yang lebih konkret, seperti pemenuhan fasilitas pendidikan inklusif, peningkatan kapasitas guru pendamping, serta pemerataan akses teknologi bagi anak disabilitas di daerah tertinggal. Selain itu, ia juga meminta pemerintah daerah agar aktif memastikan sekolah-sekolah membuka ruang penerimaan yang ramah disabilitas.
Selanjutnya, Netty mengingatkan pentingnya memastikan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas benar-benar dijalankan oleh seluruh pemangku kepentingan.
“Regulasi sudah ada, namun implementasinya belum optimal. Pemerintah pusat dan daerah harus memperkuat layanan, anggaran, dan program inklusif agar hak-hak disabilitas terpenuhi,” ujarnya.
Netty menilai bahwa langkah memperbaiki kesenjangan pendidikan harus dimulai dari perencanaan hingga pengawasan implementasi di lapangan. Ia lalu mendorong agar pemerintah memberikan porsi anggaran yang lebih jelas untuk pendidikan inklusif serta melibatkan organisasi penyandang disabilitas dalam penyusunan program.
Dengan langkah konkret tersebut, kata Netty, hambatan struktural dapat dikurangi sehingga generasi muda disabilitas memiliki peluang pendidikan dan mobilitas sosial yang lebih baik.
Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menjamin perlindungan dan pemberdayaan teman-teman difabel.
Mensos menegaskan, kerja sama semua pihak termasuk kementerian dan pihak terkait menjadi satu hal yang dibutuhkan agar para penyandang disabilitas tetap mampu berkarya di tengah keterbatasannya. (ney)









