INDOPOSCO.ID – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengawal langsung proses pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) di wilayah terdampak bencana di Provinsi Aceh.
“BPH Migas telah berkoordinasi dengan PT Pertamina Patra Niaga dan Elnusa Petrofin Area Aceh di Fuel Terminal Pertamina Krueng Raya untuk menjalankan skenario distribusi Regular, Alternative, dan Emergency (RAE) dalam pengiriman BBM ke wilayah terdampak,” ujar anggota Komite BPH Migas Fathul Nugroho, dikonfirmasi ANTARA dari Jakarta, Minggu.
Pengawalan distribusi tersebut berlangsung atas instruksi Presiden Prabowo Subianto dan arahan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Sebanyak 12 mobil tangki BBM telah dikirimkan untuk menyuplai 13 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Pidie, Pidie Jaya dan Bireun pada Sabtu (29/11) yang suplainya sempat terputus dari Fuel Terminal Lhokseumawe, dan sore tadi (30/11) juga dikirimkan tambahan 6 mobil tangki.
“Sesuai arahan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), BBM harus tetap terdistribusi ke masyarakat. Namun tentu saja tetap memegang prinsip kehati-hatian, agar baik petugas dan masyarakat selamat,” ujar Fathul.
Fathul memaparkan, pengiriman BBM dilakukan menggunakan 12 mobil tangki BBM yang berkapasitas angkut 288 Kiloliter (KL) untuk 13 SPBU di wilayah Kabupaten Pidie, Pidie Jaya dan Bireun.
Proses pendistribusian berjalan lancar dengan dukungan juga dari Tim Keamanan dan TNI.
“Alhamdulillah semua pihak bahu-membahu memperlancar proses pengiriman BBM untuk saudara-saudara kita yang terdampak bencana,” kata dia.
Secara umum, stok BBM di Fuel Terminal (FT) Provinsi Aceh berada pada level aman terkendali. Saat ini pemerintah, termasuk BPH Migas, pemerintah daerah, dan PT Pertamina Patra Niaga fokus pada distribusi ke SPBU di wilayah terdampak bencana.
Untuk Provinsi Aceh, kebutuhan BBM dipenuhi dari 6 Fuel Terminal (FT) yaitu Medan Group, Sabang, Lhoksumawe, Krueng, Maulaboh, dan Simeulue. Distribusi BBM untuk wilayah Aceh aman dan cukup memenuhi kebutuhan masyarakat.
Mengenai kondisi wilayah terdampak bencana di Aceh, menurut Fathul, saat ini banjir sudah mulai surut dan alternatif rute mulai terbuka, sehingga distribusi BBM mampu dilakukan kembali oleh Pertamina Patra Niaga.
BPH Migas juga telah menerima dan menindaklanjuti permintaan beberapa bupati/walikota di Provinsi Aceh terkait kuota subsidi solar untuk peralatan berat yang digunakan untuk membersihkan material di wilayah terdampak bencana.
Sementara untuk distribusi BBM ke wilayah yang masih terisolasi akibat bencana seperti Aceh Tengah, Bener Merah, dan Gayo Lues, pengiriman BBM akan dilakukan menggunakan berbagai moda transportasi yang memungkinkan.
Misalnya, untuk Kabupaten Aceh Tengah, pengiriman dilakukan menggunakan truk engkol dan drop-off drum di dua titik karena jalan masih rawan longsor.
Untuk SPBU di wilayah Biruen, disuplai dari FT Krueng Raya melalui jalur alternatif.
Mengingat distribusi BBM sudah mulai berjalan lancar, BPH Migas mengimbau masyarakat di Aceh dan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) agar tidak panik dan membeli BBM sesuai dengan kebutuhan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian berlebihan atau panic buying. Pola konsumsi yang terukur akan mempercepat pemulihan pelayanan BBM di Aceh,” kata dia. (bro)









