• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Pendapatan Petani Meningkat, Pemerintah Tegas Awasi Masuknya Beras Impor

Dilianto - Editor Dilianto -
Rabu, 26 November 2025 - 14:12
in Nasional
WhatsApp Image 2025-11-26 at 13.36.55

Buruh pelabuhan menurunkan beras impor asal Vietnam dari kapal kargo di Pelabuhan Malahayati, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (5/1/2023). Foto: ANTARA

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Upaya memperkuat posisi petani pangan dalam negeri terus ditegaskan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah memastikan pasokan pangan strategis bagi masyarakat harus bertumpu pada produksi nasional, bukan pada pintu impor yang kian rawan disalahgunakan.

Arah kebijakan itu kembali ditekankan Kepala Badan Pangan Nasional sekaligus Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, usai pemerintah menggagalkan praktik impor beras ilegal di Batam, Kepulauan Riau.

BacaJuga:

DPR Tegaskan Tak Boleh Ada Penolakan Pasien, Imbas Meninggalnya Ibu dan Bayi Ditolak 4 Rumah Sakit

Kepala BGN Dinilai Pro Asing Terkait Jelantah MBG, SAS Institute Sebut ada Potensi Kerugian Negara Rp620 Miliar

Revisi UU Sisdiknas Tingkatkan Akses Layanan Pendidikan di Kawasan 3 T

“Tadi malam ada laporan dari Batam melalui Lapor Pak Amran yang menyampaikan bahwasannya ada beras (dari luar Indonesia) yang sementara perjalanan sandar, sandarnya jam 11 malam, kemudian kami langsung konfirmasi. Kami komunikasi dengan seluruh aparat pemerintah setempat dan amankan beras 40 ton,” beber Amran dalam keterangannya, Rabu (26/11/2025).

Menurutnya, nilai barang bukan isu utama, melainkan efek psikologis terhadap petani. “Jadi perlu kami sampaikan bukan nilai 40 tonnya, tetapi yang kita harus jaga adalah semangat petani kita untuk tanam. Jangan sampai petani kita ada 115 juta orang itu demotivasi. Sekarang ini motivasinya luar biasa untuk berproduksi di mana kebijakan yang dikeluarkan Bapak Presiden itu ada 19 regulasi, Perpres sampai Inpres untuk mempermudah petani kita,” sambungnya.

Pemerintah, lanjutnya, telah menyiapkan 19 regulasi untuk memperkuat peran petani sesuai arahan presiden.

Pentingnya menjaga sektor pertanian juga tercermin dalam laporan Hasil Survei Ekonomi Pertanian (SEP) 2024 dari BPS yang dirilis Maret 2025. Laporan itu menegaskan bahwa pertanian masih menjadi tulang punggung negara berkembang serta berkontribusi pada 66 persen pengurangan kemiskinan global. Di Indonesia, pendapatan bersih petani skala kecil mencapai 1.242,48 US$ PPP atau sekitar Rp 5,9 juta per tahun, tumbuh 12,90 persen dibanding hasil SITASI 2021.

Amran menegaskan bahwa stabilitas sektor ini harus dijaga bersama. “Nah ini kita jaga. Jadi dampaknya 1 liter, 10 ton dengan 1 juta ton itu sama, psikologinya kepada petani petani kita harus jaga. Itu 100 juta lebih orang ini, kita harus jaga bersama. Kemudian juga Bapak Presiden sudah sampaikan bahwasannya kita insya Allah swasembada tahun 2025 tidak impor lagi, jadi bukan lagi bahwa sesuai regulasi atau tidak sesuai regulasi, tetapi ada jauh lebih besar adalah kesejahteraan petani kita,” tegas Amran.

“Dan itu tanggung jawab kita semua menjaga kesejahteraan petani kita, karena kalau mereka demotivasi, bisa jadi produksi turun lagi, karena kalau mereka tidak percaya kita itu bisa berdampak besar terhadap negara. Sekali lagi ini kita harus jaga dan kalau Bapak Presiden sudah sampaikan, kita ikut. Mungkin ada langkah kami yang belum sempurna. Terima kasih masukannya,” lanjutnya.

Ia juga menjelaskan mengapa beras luar negeri tampak lebih murah. “Jadi begini, kenapa lebih murah? Karena Indonesia ada sebab akibat. Harganya Rp 5.700 sampai Rp 6.000 per kg berasnya. Tapi harga turun di negara lain, karena Indonesia tidak impor. Nah, harga mereka rendah karena pasarnya adalah Indonesia. Penduduk kita adalah nomor 4 terbesar dunia, 286 juta. Apakah kita mau jadi pasar?” bebernya.

Berdasarkan pembaruan FAO (Food and Agriculture Organization) Rice Price Update, harga beras global terus menurun, dengan The FAO All Rice Price Index (FARPI) Oktober 2025 berada di 98,4 poin, terendah sejak 2022.

“Bahwa Batam ini kan ada otonom. Free trade zone. Kami tahu, kami tahu itu regulasi. Tetapi ini sensitif karena masuk wilayah Republik Indonesia. Nah jadi ini untuk kepentingan kita bersama. Kepri juga kan, kita cetak sawah juga di sana. Jadi, semua daerah, mimpi kita adalah pulau-pulau di seluruh Indonesia, kita upayakan swasembada karbohidrat, pangan, dan protein,” tambahnya.

Dengan langkah-langkah pengamanan yang semakin tegas dan kebijakan yang semakin menyatu, pemerintah berharap kepercayaan petani tetap terjaga, sehingga produksi pangan nasional melaju tanpa keraguan. (her)

Tags: Amran SulaimanmentanPrabowo Subianto
Berita Sebelumnya

Arsenal vs Bayern Munich: Pertarungan Dua Filosofi Penguasa Liga

Berita Berikutnya

Kepala BGN Dinilai Pro Asing Terkait Jelantah MBG, SAS Institute Sebut ada Potensi Kerugian Negara Rp620 Miliar

Berita Terkait.

WhatsApp Image 2025-11-26 at 14.44.46
Nasional

DPR Tegaskan Tak Boleh Ada Penolakan Pasien, Imbas Meninggalnya Ibu dan Bayi Ditolak 4 Rumah Sakit

Rabu, 26 November 2025 - 14:47
WhatsApp Image 2025-11-26 at 14.01.10
Nasional

Kepala BGN Dinilai Pro Asing Terkait Jelantah MBG, SAS Institute Sebut ada Potensi Kerugian Negara Rp620 Miliar

Rabu, 26 November 2025 - 14:26
tifah
Nasional

Revisi UU Sisdiknas Tingkatkan Akses Layanan Pendidikan di Kawasan 3 T

Rabu, 26 November 2025 - 13:13
rini
Nasional

Kementerian PANRB Percepat Reformasi Birokrasi 2025, Dorong Lompatan MPP dan Transformasi Digital

Rabu, 26 November 2025 - 12:40
ban
Nasional

Siklon Tropis KOTO dan Bibit Siklon 95B Picu Hujan Ekstrem di Sumatera Utara

Rabu, 26 November 2025 - 12:30
dikdasmen
Nasional

Kemendikdasmen Libatkan Himpsi Pulihkan Psikologis Siswa dan Guru Penyintas Bencana

Rabu, 26 November 2025 - 09:40
Berita Berikutnya
WhatsApp Image 2025-11-26 at 14.01.10

Kepala BGN Dinilai Pro Asing Terkait Jelantah MBG, SAS Institute Sebut ada Potensi Kerugian Negara Rp620 Miliar

BERITA POPULER

  • dedi

    Dedi Mulyadi: Siswa Masuk Barak Militer Bukan Latihan Perang, Bantu Kesehatan Mental

    728 shares
    Share 291 Tweet 182
  • From Villages to Schools: Wilmar Ensures Clean Water for Future Generations

    684 shares
    Share 274 Tweet 171
  • Dari Desa ke Sekolah: Wilmar Pastikan Air Bersih untuk Generasi Masa Depan

    667 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    4119 shares
    Share 1648 Tweet 1030
  • Terpuruk di Liga, Persis Solo Diam-Diam Siapkan Sesuatu yang Mengejutkan

    991 shares
    Share 396 Tweet 248
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.