• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Headline

Serangan Siber Kian Canggih, Akademisi Desak Bank Uji Sistem Lewat Hacker

Ali Rachman Editor Ali Rachman
Senin, 24 November 2025 - 19:15
in Headline
siber

Ilustrasi peretasan. Website palsu hasil ‘mirroring’ kerap menjebak pengguna untuk memasukkan data pribadi. Foto: Istimewa

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Pertanyaan mengenai indikator keamanan dalam sistem transaksi digital kembali mencuat seiring meningkatnya kasus penipuan online. Namun menurut Akademisi University of Jakarta International (UNIJI) Liana Rahardja, tidak ada satu pun indikator yang benar-benar mampu menjamin keamanan sepenuhnya.

“Kita sering bertanya, indikator apa? Enggak ada yang bisa menjamin,” ujar Liana kepada INDOPOSCO, Senin (24/11/2025) seraya menegaskan bahwa celah kejahatan siber selalu berkembang lebih cepat dari sistem pertahanan.

BacaJuga:

Banjir dan Longsor Landa Sumut, 8 Orang Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Soal Korupsi RSUD Kolaka Timur, Menkes Budi Gunadi Sadikin Berpotensi Dipanggil KPK

Motif Penculikan Berujung Pembunuhan Alvaro Terkuak, Pelaku Sakit Hati Diselingkuhi

Ia menjelaskan berbagai modus penipuan digital kini semakin canggih, terlebih melalui aplikasi percakapan seperti WhatsApp (WA) dan Short Message Service (SMS) yang sering digunakan pelaku untuk melakukan phising.

“Phising di WA, SMS, Anda mendapat hadiah, harap hubungi. Link-nya sekarang sudah mimicking (peniruan, layaknya website asli),” katanya.

Menurut Liana, teknik mimicking atau mirroring (pelaku membuat cermin/mirror dari situs asli sehingga tampilannya identik, tetapi dijalankan di server penipu) membuat situs palsu terlihat sangat mirip dengan situs asli, termasuk milik bank besar.

“Benar-benar website-nya (misal) BCA palsu sama BCA asli itu mirip banget. Kita bisa sampai salah pencet, salah masuk, dan tanpa sadar sudah memberikan data-data pribadi,” ujarnya.

Karena itu, ia menilai tidak ada sistem yang sepenuhnya kebal dari serangan.

“Enggak ada (sistem yang sepenuhnya aman), makanya perbankan sekarang sebaiknya meng-hire hacker-hacker. Sistem itu perlu dicoba dibobol supaya kita tahu kelemahannya,” jelas Kepala Program Studi Akuntansi UNIJI itu.

Menurutnya, bagi institusi keuangan, solusi paling realistis adalah menggandeng para ahli siber untuk menguji ketahanan sistem. Namun bagi pemerintah, terutama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), langkah strategis yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pemahaman masyarakat.

“Tidak ada cara lain kecuali mensosialisasikan literasi digital dan keuangan kepada masyarakat umum,” tuturnya.

Liana menambahkan, kelompok masyarakat tertentu, terutama yang kurang akrab dengan teknologi, seperti warga lanjut usia (lansia) lebih rentan menjadi korban.

“Kalau orang yang mungkin sekolah, penerimaannya lebih cepat. Tapi mereka yang jauh dari teknologi itu lebih cepat ketipu, terutama orang yang sudah tua atau sulit belajar hal baru,” tambahnya.

Di tengah maraknya kejahatan digital, pesan Liana menjadi pengingat bahwa pertahanan terbaik tidak hanya ada pada teknologi, tetapi juga pada kesadaran dan kewaspadaan masyarakat. Keamanan transaksi digital bukan hanya soal sistem, tetapi juga soal literasi. (her)

Tags: bankhackerLiana RahardjapenipuanPenipuan Digitalpenipuan onlineserangan siberUNIJI
Berita Sebelumnya

Fakta Baru Kasus Alvaro: Pelaku Penculikan Akhiri Hidup

Berita Berikutnya

Diversifikasi Sumber Pertumbuhan, BRI Perkuat Segmen Konsumer dan Layanan Bank Emas

Berita Terkait.

banjir
Headline

Banjir dan Longsor Landa Sumut, 8 Orang Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Rabu, 26 November 2025 - 10:25
KPK
Headline

Soal Korupsi RSUD Kolaka Timur, Menkes Budi Gunadi Sadikin Berpotensi Dipanggil KPK

Selasa, 25 November 2025 - 10:54
bhudi
Headline

Motif Penculikan Berujung Pembunuhan Alvaro Terkuak, Pelaku Sakit Hati Diselingkuhi

Selasa, 25 November 2025 - 07:07
1763958232736
Headline

Kiai Sepuh Dijadwalkan Bahas Polemik PBNU di Pesantren Lirboyo

Senin, 24 November 2025 - 12:39
1763956384548
Headline

UN Report: Jakarta Becomes World’s Most Populous City with Nearly 42 Million Residents

Senin, 24 November 2025 - 12:19
1763956384548
Headline

Laporan PBB: Jakarta Kalahkan Dhaka dan Tokyo, Jadi Kota Terpadat Dunia

Senin, 24 November 2025 - 12:18
Berita Berikutnya
bri

Diversifikasi Sumber Pertumbuhan, BRI Perkuat Segmen Konsumer dan Layanan Bank Emas

BERITA POPULER

  • dedi

    Dedi Mulyadi: Siswa Masuk Barak Militer Bukan Latihan Perang, Bantu Kesehatan Mental

    727 shares
    Share 291 Tweet 182
  • From Villages to Schools: Wilmar Ensures Clean Water for Future Generations

    683 shares
    Share 273 Tweet 171
  • Dari Desa ke Sekolah: Wilmar Pastikan Air Bersih untuk Generasi Masa Depan

    665 shares
    Share 266 Tweet 166
  • Terpuruk di Liga, Persis Solo Diam-Diam Siapkan Sesuatu yang Mengejutkan

    990 shares
    Share 396 Tweet 248
  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    4118 shares
    Share 1647 Tweet 1030
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.