INDOPOSCO.ID – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan alasan hanya menampilkan uang rampasan sebanyak Rp883.038.394.268 atau sekitar Rp883 miliar dari total kerugian kasus dugaan korupsi dalam investasi fiktif yang mencapai Rp1 triliun.
“Mungkin rekan-rekan bertanya-tanya, tadi kerugiannya Rp1 triliun, dan sekarang yang ada di sini Rp800 miliar sekian. Masih ada kira-kira Rp100 miliar lagi. Ya nanti ini akan kami konversikan dengan aset-aset yang dimiliki saudara ANS,” ujar Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, dilansir ANTARA, Kamis (20/11/2025).
ANS yang dimaksud Asep adalah mantan Direktur Utama PT Taspen sekaligus terdakwa kasus tersebut, yakni Antonius Kosasih.
Sementara itu, dia menjelaskan uang rampasan tersebut berasal dari terdakwa sekaligus Dirut PT Insight Investments Management (IIM) tahun 2016-2024 Ekiawan Heri Primaryanto yang telah memperoleh putusan berkekuatan hukum tetap berdasarkan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
“Selain itu, pada saat ini KPK juga masih melakukan penyelidikan untuk tersangka korporasi, yaitu PT IIM dalam kasus yang serupa,” katanya.
Sebelumnya, pada 8 Maret 2024, KPK mengumumkan penyidikan kasus dugaan korupsi dalam investasi fiktif dengan penempatan dana sebesar Rp1 triliun.
Dalam kasus tersebut, KPK telah menetapkan dua orang sebagai tersangka, yakni mantan Direktur Utama PT Taspen Antonius Kosasih dan Dirut PT IIM tahun 2016-2024 Ekiawan Heri Primaryanto.
Pada 20 Juni 2025, KPK menetapkan tersangka korporasi, yakni PT IIM, dalam perkara yang merupakan pengembangan dari kasus investasi fiktif.
Penetapan dan penyidikan baru tersebut dilakukan untuk meminta pertanggungjawaban pidana terhadap korporasi atau PT IIM.
Majelis hakim Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 6 Oktober 2025 memvonis Antonius Kosasih selama 10 tahun penjara. Pada tanggal yang sama, majelis hakim memvonis Ekiawan Heri selama 9 tahun penjara.
Pada 20 November 2025, KPK menyerahkan barang rampasan sekitar Rp883 miliar dan enam unit efek kepada Taspen. (dam)









