INDOPOSCO.ID – Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya mengatakan adopsi teknologi menjadi fondasi penting bagi percepatan ekonomi kreatif nasional. Menteri Ekraf Teuku Riefky menegaskan agar teknologi memberikan nilai tambah bagi perkembangan industri kreatif.
“Jangan sampai teknologi itu jadi musuh, jadi tantangan. Tetapi kita harus melihat bagaimana teknologi ini juga bisa memberikan add value kepada tenaga kerja kita supaya mampu terus mendukung perkembangan industri kreatif Indonesia,” kata Menteri Ekraf Teuku Riefky saat menghadiri grand launching Hugency Academy di Park Hyatt Jakarta pada Rabu, (19/11/2025).
Hugency Academy, yang didirikan oleh kreator dan pengusaha Huga, merupakan platform pelatihan internasional yang telah beroperasi di Uni Emirat Arab, Kirgistan, Amerika Serikat, dan Kazakhstan, dengan lebih dari 2.000 peserta aktif. Akademi ini berfokus pada peningkatan kemampuan kreator dalam memproduksi video berbasis AI (Artificial Intelligence), sekaligus membuka peluang bagi talenta lokal untuk bersaing di pasar global.
Inisiatif ini menandai komitmen baru dalam memperkuat kapasitas kreator digital Indonesia melalui pemanfaatan teknologi AI dalam produksi konten hiper-realistis. Kegiatan pelatihan yang disusun mencakup modul produksi video AI, cinematic storytelling, hingga teknik visual yang memungkinkan kreator menghasilkan konten berkualitas tinggi dengan efisiensi lebih baik.
Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Muhammad Neil El Himam yang hadir dalam acara tersebut memandang Hugency Academy dapat menjadi salah satu mitra dalam pengembangan digital creative workforce. Sementara itu, CEO Hugency Academy Helmi Yahya membeberkan data Lens KPI dan Market Research Indonesia yang menyebutkan dampak AI di Indonesia mencapai kontribusinya sekitar 366 miliar dolar ke GDP atau PDB Indonesia pada tahun 2030 dan tingkat adopsi Generative AI-nya seluruh dunia Indonesia berada di posisi tiga.
“Hadirnya Hugency Academy ini sebagai bagian dari membantu Indonesia dalam rangka memberikan narasi baik kepada dunia serta banyak sekali nanti dampaknya dan juga untuk mendukung ekonomi kreatif, terutama dalam membuka lapangan tenaga kerja bagi generasi muda,” ungkap Helmi Yahya..
Melalui kehadiran pada peluncuran ini, Kementerian Ekraf menegaskan kembali fokusnya pada agenda Asta Ekraf, khususnya pengembangan talenta, penguatan infrastruktur digital kreatif, serta percepatan pemanfaatan teknologi mutakhir untuk meningkatkan daya saing nasional. Hugency Academy diharapkan menjadi ruang pembelajaran baru bagi kreator Indonesia untuk menghasilkan karya berstandar global dan menciptakan peluang usaha lebih luas di subsektor digital dan aplikasi.
Acara peluncuran turut menghadirkan sejumlah tokoh kreatif dan pemimpin institusi, termasuk Kepala Kantor Staf Kepresidenan M. Qodari, serta perwakilan ekosistem industri digital Indonesia. Kolaborasi multipihak ini menunjukkan bahwa transformasi kreator digital memerlukan dukungan lintas sektor. (ney)









